Bandung, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh kabupaten/kota segera membentuk Covid-19 Crisis Center, sejalan dengan apa yang telah dilakukan Pemda Provinsi Jawa Barat, Selasa (3/3/2020).
Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam memusatkan koordinasi dan informasi terkait Novel Corona Virus (Infeksi 2019-nCoV) atau yang disebut juga sebagai Covid-19.
“Hari ini kita membuat Jabar Covid-19 Crisis Center di Command Center yang ada di gedung sebelah (masih Gedung Sate) dan ini harus dilakukan oleh seluruh kabupaten/kota di Jabar,” kata Emil pada Rapat Lintas Sektoral Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Tingkat Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Selasa (3/3/2020).
“Tadi malam Kota Depok sudah membuat crisis center, dan untuk 26 (kabupaten/kota) sisanya harus memiliki yang sama fungsinya. Semua informasi hanya datang dari crisis center. Pusat keluarnya pernyataan (terkait Covid-19) harus dari institusi crisis center,” lanjutnya.
Crisis Center ini akan diketuai langsung oleh Gubernur Jabar dengan Ketua Harian Sekretaris Daerah (Sekda) Provisni Jabar dan Sekretaris Kepala Dinas Kesehatan Jabar. Sementara anggotanya adalah Wakil Gubernur Jabar, Ketua DPRD Jabar, Pangdam III/Siliwangi, Kepala Kepolisian Daerah Jabar, Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar, termasuk tokoh atau elemen masyarakat dan media.
“Dan pola (keanggotaan crisis center) yang sama harus dilakukan di 27 kabupaten/kota,” katanya.
Emil mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah menetapkan kondisi Siaga 1 Covid-19 di Jabar. Untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19, Pemda Provinsi Jabar akan membeli alat-alat kesehatan yang dibutuhkan, khususnya untuk fasilitas ruang isolasi bagi rumah sakit yang menjadi rujukan.
“Kami akan mengambil keputusan yang kadang-kadang tidak selalu prosedural, kalau dilama-lama prosedurnya orang keburu terpapar nantinya,” ujar Emil.
“Dan salah satunya kita akan membeli alat-alat kesehatan untuk deteksi virus Covid-19, karena selama ini kami harus merujuk ke (pemerintah) pusat dan lama. Sementara menggunakan (alat) yang ada, tapi Jawa Barat akan berinisiatif. Kita merujuk ke Korea Selatan yang oleh WHO dianggap sebagai negara yang penanganan Covid-19-nya paling baik,” imbuhnya.
Emil mengajak masyarakat tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat. Warga juga diminta proaktif melaporkan diri atau apabila melihat warga lainnya mengalami gejala Covid-19, yakni demam di atas 38 derajat, flu, batuk, dan sesak napas dalam waktu bersamaan.
“Karena virus itu (Covid-19) tidak bisa bersemayam di orang yang sehat. Makanya kalau fisiknya kuat jauh dari keterpaparan,” ungkap Emil.
Emil juga meminta para Ketua RT dan RW proaktif mengingatkan warganya.
“Situasi saat ini jangan disepelekan, segera periksakan diri atau tetangganya yang mempunyai gejala batuk, demam, sesak napas dalam waktu bersamaan, sehingga proaktif kita, membuat kita lebih baik,” jelasnya.
Hotline COVID19 Dinas Kesehatan Provinsi Jabar: 0811-2093-306 dan Emergency Kesehatan: 119
(Ida)