Beritainspiratif.com - Sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan.
Hari Jumat mempunyai beberapa keutamaan dibandingkan dengan hari-hari lainnya, karena hari Jumat adalah sebaik-baik hari.
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jumat, (karena) pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR Muslim)
Bagi umat Islam, hari Jumat adalah salah satu dari tiga hari raya dalam Islam. Inilah hari mulia yang patut dirayakan selain hari Idul Fitri dan Idul Adha. Dalam ajaran Islam, setiap momen hari istimewa selalu dirayakan dengan shalat dan ibadah lainnya. Ada shalat Id, ada shalat gerhana, menyembelih qurban, sedekah dan ibadah lain seperti zikir dan doa-doa.
Terlebih melakukan sedekah di hari Jumat lebih utama dibanding hari lainnya, Ibnu Qayyim mengatakan, “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya ibarat sedekah pada bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.”
Maka melakukan amalan di hari Jumat ini lebih dahsyat, seperti sedekah makan siang.
Sedekah makan siang bisa menjadi sarana untuk membangun keakraban kaum muslimin dan meningkatkan ukhuwah. Bisa dijadikan sarana menyampaikan dakwah dan nasihat; jasmani dan rohani sama-sama dapat nutrisi.
Belum banyak orang mengetahui bahwa sedekah makan siang di hari Jumat juga pernah ada di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Disebutkan dalam Shahihain, dari Abu Hazim, dari Sahal berkata,
“Kami sangat gembira bila tiba hari Jumat.”. Saya (Abu Hazim) bertanya kepada Sahal, “Mengapa demikian?” Jawabnya, “Ada seorang nenek tua yang pergi ke Budha’ah -sebuah kebun di Madinah- untuk mengambil ubi dan memasaknya di sebuah periuk dan juga membuat adonan dari biji gandum. Apabila kami selesai shalat Jumat, kami pergi dan mengucapkan salam padanya lalu dia akan menyuguhkan (makanan tersebut) untuk kami. Itulah sebabnya kami sangat gembira. Tidaklah kami tidur siang dan makan siang kecuali setelah Jumat.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari Abdullah bin Salam, berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Wahai manusia! terbarkan salam, berilah makan, shalatlah saat manusia tidur maka kalian akan masuk surga dengan kesejahteraan.” (HR Al-Tirmidzi, beliau nyatakan sebagai hadits shahih)
Rasulullah pernah ditanya tentang amal Islam yang terbaik. Beliau menjawab, “Kamu beri makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kau kenal dan tak kau kenal.” (Muttafaq ‘Alaih).
Al Quran pun memuji orang-orang yang gemar bersedekah dalam bentuk memberi makan orang lain. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS Al-Insan: 8-9).***
Sumber: Berbagai Sumber