Bandung, Beritainspiratif.com - Permintaan terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Bandung mengalami penurunan hingga 50 persen. Kondisi tersebut terjadi sejak Pemerintah memberlakukan kebijakan di rumah aja atau Work From Home (WFH).
"Nyaris satu bulan ini konsumsi BBM turun hingga 50 persen, kami pun sangat mengapresiasi warga Kota Bandung yang mengikuti arahan Pemerintah untuk dirumah aja. Pasalnya, menurunnya komsumsi BBM tersebut berarti masyarakat banyak yang melakukan aktivitas didalam rumah," ungkap Branch Manager Pertamina Kota Bandung Sylvia Grance Yuvenna di Pendopo Jalan Dalem Kaum Kota Bandung Sabtu (4/4/2020).
Ia menjelaskan, sebelum ada wabah corona atau covid-19 total gasolin yang dikeluarkan per harinya mencapai 1.655 kiloliter. Namun, saat ini hanya 747 kiloliter. Sedangkan untuk solar yang awalnya 325 kiloliter perhari kini hanya 190 kiloloter per hari.
"Di Kota Bandung total BBM turun nya sampai 50 persen," katanya.
Selain BBM, Sylvia juga mengatakan, pemakaian gas elpiji non subsidi sebaliknya. Dimana permintaan justru meningkat hingga 13 persen, sementara untuk gas elpiji subsidi yakni gas 3 kg masih berjalan normal.
Kendati demikian, pihaknya memastikan ketersedian gas elpiji subsidi dan non subsidi di Kota Bandung sejauh ini aman.
"Untuk wilayah Kota Bandung stok gas elpiji 3 kilogram normal apabila diperlukan kami memantau dan ada tambahan jika konsumsi warga meningkat. Yang jelas kalau ada harga tidak wajar dilapangan bisa menelepon call center kami,"jelasnya.
Sementara itu dalam menghadapi bulan Ramadhan, pada akhir Juni mendatang pihaknya telah mempersiapkan stok dan dijamin sejauh ini aman.
"Untuk jalur distribusi kami sampai saat ini masih lancar dan stok aman. Untuk itu warga tidak perlu khawatir terkait kebutuhan BBM maupun gas Elpiji subsidi dan non subsidi,"pungkasnya.
(Mugni)