Bandung, Beritainspiratif.com - Atas dasar kesepakatan Ketua RW 24, Dodi Budiman, Pengurus Yayasan Ar-Rahman Wawan Yuswanda, dan Ketua Dkm Ar-rahman Dadang Mulyadi, Puri Cipageran Kecamatan Cimahi Utara serta beberapa tokoh masyarakat diantaranya Nurhasan mantan anggota DPRD Kota Cimahi.
Telah dibentuk Satgas Relawan Covid-19, guna membuka ruang partisipasi kepada seluruh warga yang tergerak hatinya, terutama bagi warga yang berada diluar kepengurusan RW, DKM dan Yayasan untuk terlibat aktif dalam perang melawan Covid-19.
Tugas utama satgas Covid-19 tingkat RW, yaitu menghadirkan gotong royong, sinergi sumber daya dan strategi dari semua warga RW 24 Puri Cipageran dalam perang melawan Covid-19 agar dapat terkoordinasi dengan baik.
Meski masih dalam tahap konsolidasi. Satgas Covid-19 RW 24 Puri Cipageran, telah melakukan aksi nyata yakni dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang dan pembeli “pasar kaget” pada Minggu pagi (5/4/2020) yang ada disepanjang jalan utama Puri Cipageran. Dan bagi pengendara yang lewat dan tidak memakai masker dilakukan pembagian masker dari Yayasan Ar-Rahman.
Fokus sosialisasinya adalah membiasakan Memakai Masker, Jaga Jarak Fisik dan Pola Hidup Bersih. Kegiatan rutinitas Satgas Covid ini direncanakan akan dilakukan setiap hari Kamis dan Minggu.
Tugas utama Satgas Covid-19 RW 24 adalah Melakukan promosi Edukasi terhadap masyarakat tentang Pencegahan penyebaran Covid 19; Penyemprotan disinfektan secara rutin dan pembuatan tempat cuci tangan pada lokasi tertentu; Menghimpun dan Menyalurkan Bantuan Sosial bagi masyarakat terdampak Covid 19 dan menghadirkan bantuan dan empati bagi keluarga pasien dari anggota keluarga yang meninggal karena Covid-19.
Menanggapi adanya Satgas Relawan Covid-19 di level RW. Dosen Pasca Sarjana Universitas Pasundan, Dr. Eki Baihaki, M.Si yang juga pernah menjabat ketua RW selama dua periode. Menilai sinergi RW, DKM dan Yayasan adalah langkah strategis.
“Saat ini tercatat hingga 204 negara di dunia telah terinveksi Covid-19. Wabah yang menebar rasa cemas dan ketakutan dan bayangan kematian yang dirasakan masyarakat dunia saat ini, termasuk masyarakat Indonesia,” kata Eki.
Dikatakan lebih lanjut oleh Eki, dipastikan, tidak ada satupun Pemerintahan di dunia yang mampu menghadapinya sendirian.
“Mengingat dampaknya yang massif dan bersifat multi dimensi, baik ekonomi, politik dan budaya seolah dipaksa untuk berhenti beraktifitas secara missal,”ujarnya.
Eki mengungkapkan perlunya sinergi pentahelix, seperti yang ditempuh oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Saya sangat sepakat dengan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, untuk mengadirkan sinergi pentahelix. Yaitu gotong royongnya pemerintah dengan unsure akademisi, unsure komunitas, dunia bisnis dan media massa sebagai formula ampuh dalam perang semesta menghadapi Covid-19,’Ungkap Eki.
Apa yang dilakukan oleh pengurus RW, Pengurus DKM, Pengurus Yayasan dan tokoh masyarakat adalah langkah konkrit yang kalau konsisiten dilakukan merupakan model membangun ketahanan kesehatan tingkat RW yang efetif berdampak signifikan.
“Kalau dicontoh oleh RW-RW lainnya akan menghadirkan ketahanan kesehatan tingkat kecamatan, berlanjut ketingkat Kota/Kabupaten, Provinsi hingga ketahanan nasional,”katanya.
“Kita harus memandang virus ini sebagai musuh bersama yang harus dihadapi bersama-sama. Kita perlu bersatu padu dengan pemerintah untuk saling memberikan semangat dan membantu untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang berbahaya,”tambah Eki.
Tugas relawan adalah pembangun solidaritas, untuk wujudkan rasa kebersamaan dan saling menguatkan. Termasuk kepedulian dan empati membantu keluarga yang sakit terkena virus corona dan keluarga dari orang yang meninggal karena kasus virus corona yang pada daerah tertentu termarjinalkan.
Relawan juga adalah orang memiliki keterpanggilan hati untuk mengambil peran yang baik bagi kemanusiaan. Termasuk bersama petugas kesehatan turut melacak warga yang berpotensi terkena Covid-19 agar tidak menularkan kepada orang sekitarnya.
Dengan menjadi relawan kita menjadi teladan bagi orang lain untuk melakukan hal positif. Menjadi relawan bisa menjadi wujud aksi kita berhidmat menjadi insan yang bermanfaat bagi banyak orang. Sebagaimana Hadist Nabi “Khoirunnasanfa'uhumlinnas" Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
Semoga !