BANDUNG. Data statistik penggunaan uang elektronik (U-Nik) dengan e-toll di Jalan Tol seluruh Indonesia mencapai 40 persen.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia (BI), Rahmi Artati mengatakan elektronifikasi Jalan Tol merupakan salah satu dari kampanye Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan sejak 14 Agustus 2014.
"Untuk tahun ini kita memulai kegiatan elektronifikasi jalan tol yaitu pembayaran non tunai untuk Jalan Tol," kata Rahmi kepada BeritaInspiratif, Selasa (3/10).
Dia mengungkapkan, kegiatan elektronifikasi Jalan Tol sudah dimulai sejak Februari lalu. Puncak dari banyaknya menggunakan e-toll menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, banyak masyarakat yang mudik dan Jasa Marga memberikan diskon kartu e-toll.
"Harapan kita adalah dukungan masyarakat agar di bulan Oktober ini bisa mencapai dan merealisasikan transaksi non tunai di Jalan Tol," ungkapnya.
Selain itu, kata Rahmi, kegiatan lainnya yang mendukung program GNNT yakni Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT). Bahkan sudah berjalan dua program BSNT diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Untuk PKH itu sudah mencapai cukup tinggi dan memuaskan jumlahnya. Sedangkan BPNT sudah diluncurkan di Februari lalu," ujarnya.
Dia menambahkan, GNNT itu tidak hanya untuk Jalan Tol. Elektronifikasi transaksi pembayaran-pemembayaran pemerintah pun sudah menggunakan non tunai walaupun belum secara keseluruhan.
"Ini tujuannya tidak hanya untuk transaksi tapi juga bagaimana masyarakat itu memperoleh akses keuangan kepada lembaga keuangan," tandasnya. (gan)