Beritainspiratif.com - Ada fenomena berbeda dengan pemberitaan bintang Tsuraya dan bahkan menjadi viral di berbagai media online maupun media sosial, bahkan bintang Tsuraya dikaitkan dengan pertanda akan berakhirnya wabah corona.
Apakah bintang Tsuraya itu? Dikutip dari situs LAPAN.go.id, Minggu (3/5/2020), Tsuraya (Thuraya) atau dalam istilah astronomi populer disebut sebagai gugus bintang terbuka Pleiades, merupakan sekumpulan bintang yang terletak di dekat rasi Taurus. Gugus bintang terbuka ini terdiri dari sejumlah bintang dan tujuh di antaranya dapat dilihat dengan mata telanjang.
Dalam mitologi Yunani dan dikenal sampai saat ini, ketujuh bintang tersebut adalah Sterope, Merope, Electra, Maia, Taygeta, Celaeno, dan Alcyone yang dikenal sebagai bintang 7 saudari.
"Karena mudah dikenali dengan mata telanjang, maka objek ini juga muncul dalam berbagai mitologi langit dari berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Pleiades juga dikenal sebagai bintang tujuh dalam berbagai mitologi di berbagai kebudayaan di seluruh dunia," tulis laman resmi LAPAN.
Dalam tradisi langit nusantara, Tsuraya sering disebut juga sebagai Lintang Wuluh atau Lintang Kerti. Sementara dari tradisi India, Tsuraya dikenal sebagai Kartika (Kritikka) yang namanya diambil dari dewa pelindung bangsa Tamil, Kartikeya. Sedangkan di Cina dan Korea, Tsuraya dikenal sebagai Mao-Xing dan Myo-Su Byeol (Bintang Berambut, Hairy-Head Star). Jepang mengenalnya sebagai Subaru-hoshi atau "Bintang yang berkumpul", dan secara populer dikenal sebagai Subaru.
"Dalam tradisi agraris nusantara, munculnya Pleiades ketika fajar digunakan sebagai tanda untuk memulai menggarap sawah dan membersihkan huma, sebagai tanda awal bercocok tanam," tulisnya.
Sedangkan di Timur Tengah, Tsuraya yang terbit ketika fajar merupakan penanda berakhirnya masa mewabahnya hama tanaman dan dimulainya panen buah kurma.
Dalam astronomi, jarak Pleiades ke Bumi mencapai 444 tahun cahaya, artinya cahaya dari Tsuraya membutuhkan waktu 444 tahun agar sampai ke Bumi. Pleiades terbit hampir bersamaan dengan Matahari yang terjadi pada Mei sampai dengan Juni ketika terbit saat fajar, kemudian tinggi di atas saat September-Desember, sampai kemudian tenggelam saat fajar ketika Desember.
Hal ini seringkali diasosiasikan sebagai penanda musim dingin bagi masyarakat di belahan Bumi utara. Dalam katalog, Tsuraya disebut sebagai Messier 45 dan anggota gugus bintang tersebut adalah bintang yang relatif muda, dengan kelas spektrum tipe B, cenderung panas, cerlang, dan berwarna kebiruan. Bila kondisi tidak berawan, saat-saat seperti ini kita bisa mengarahkan pandangan ke arah timur saat jelang Matahari terbit, carilah rasi Taurus, dan temukan lintang Kartika di dekat rasi Taurus. ***