BANDUNG. Keberadaan pesantren di Jawa Barat yang mencapai puluhan ribu menjadi potensi yang sangat besar untuk membangun dan mengembangkan ekonomi syariah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar, Wiwiek Sisto Widayat membenarkan jika pesantren bisa menjadi roda penggerak pertumbuhan ekonomi syariah khususnya di Jabar.
"Secara umum iyah, karena disitu sebetulnya, kalau kita lihat pesantren itu merupakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang belum dikembangkan," kata Wiwiek kepada BeritaInspiratif, Selasa (17/10).
Dikatakannya, kemampuan pesantren untuk menciptakan gerakan ekonomi syariah cukup besar. Misalnya, dari sisi sumber daya manusia (SDM) salah satu pesantren di Jabar yakni Darul Alam dengan jumlah santri di ataa 10 ribu merupakan sebuah modal yang cukup besar.
"Kalau itu digarap dan dikembangkan dengan baik, potensi itu banyak," ungkapnya.
Perlu diketahui, jumlah pesantren di Jabar saat ini di atas 20 ribu. Menurutnya, jumlah tersebut menjadi potensi yang besar bagi Jabar.
"Itu di Jabar merupakan potensi yang sangat besar," pungkasnya. (gan)