Sebagaimana pernah dikatakan oleh pendiri facebook Mark Zuckerberg, bahwa tidak ada yang mempengeruhi orang lebih dari rekomendasi seorang teman terpercaya. Dia bahkan mengatakan, rujukan dari teman atau influencer terpercaya itu lebih baik dari pesan broadcast terbaik sekalipun. Tapi tunggu dulu bukan hanya teman terpercaya yang bisa menjadi influencers atau Key Opinion Leaders (KOLs). Siapa saja mereka ?
Bagaimana mereka bekerja dalam komunikasi marketing korporat, maupun kampanye ide atau inovasi ? bagaimana trend pemanfaatan KOLs di Indonesia ? bagaimana memilih KOLs? KOLs seperti apa yang dibutuhkan pada era disrupsi ini ?
Berangkat pada hal tersebut diatas, pada hari ini Rabu 7 Maret 2018 bertempat di The Peak Citiport Hotel Mercure Jalan Lengkong Besar No.8 Bandung, dalam rangka ulang tahun ke 14 tahun 2018, majalah Mix menggelar MixMarcommunity Gathering in Bandung, dengan tajuk Talkshow yang berthemakan “Key Opinion Leaders, Mengapa Makin Penting ?
Acara yang merupakan sinergi Majalah Mix, Perhumas Jabar, Bio Farma dan beberapa partisipan ini, menghadirkan beberapa narasumber antara lain :
Nurlaela Arief, Ketua BPC Perhumas Bandung Jabar, yang jugaHead Of Corporate Communication Bio Farma.
Menurut lala tema ini sangat menarik sekali dan peserta yang hadir sangat antusias sekali mengikuti acara ini, dan penting kiranya untuk disampaikan bahwa Key Opinion Leaders dilakukan tidak harus dengan cara mengarecruit artis atau dengan budget yang tinggi tetapi banyak sekali potensi dan sharing yang dilakukan untuk dimanfaatkan oleh perusahaan .
Ditanya mengenai kaitan dengan Bio Farma, disampaikan bahwa Bio Farma yang banyak terkait dengan kesehatan masyarakat melalui produksi vaksin, maka Key Opinion Leaders bisa berasal dari pakar, Dokter, IDI, atau akademisi yang memiliki kepakaran mengenai bio teknologi dan bisa menyampaikan temuan baru tentang penyakit yang didukung dengan temuan menganai vaksin itu sendiri. Sehingga Key Opinion Leaders ini sangat penting bagi coorporasi mengingat isu tentang vaksin ini bisa beragam.
Terkait opini opini dari media dikatakan sangat penting dan untuk mengcounter nya telah kami lakukan melalui workshop for jurnalis, yaitu media kita edukasi agar tahu bagaimana mengkomunikasikannya kepada publik, khususnya terkait dengan issue issue kesehatan. Kami juga memiliki program edukasi kepada para santri tentang pentingnya vaksin dan risikonya jika tidak di vaksin.
Sarita Sutedja, Co Founder Warung Up Normal
Agit Bambang, Founder & Creative Director of Ambie Footweat
Jahja B. Soenarjo, CCO Direction , Founder IMA Indonesia dan Jabar
Disampaikan di jaman now ini dirasa sangat terasa menjamurnya pemanfaatan media sosial, sehingga kata kata dari Key Opinion Leaders sangat berpengaruh dan bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan, apabila kita ingin corporate value dan membangun corporate branding.
Sedangkan efektifitasnya sangat bergantung kepada bagaimana kita mengemas kontens atau isi berita yang ingin kita sampaikan.
Opini jaman old dan jaman now sangat berbeda jaman dulu menggunakan tokoh atau artis terkenal, sedangkan jaman now tidak perlu terkenal semua serba ringkas langsung mencapai sasaran dan menginfluencers asal tahu bagaimana cara menyampaikannnya.
Reza Prihade, Makom Manager The Peak Connoisseurs
Acara yang diselenggarakan tanpa dipungut biaya ini dihadiri oleh Marketers, Brand Guardians, Public Relation Person, Corporate Social Initiative Activist dan Communication Agencies People, PT KAI, Sinar Mas Land, Humas Hotel di Bandung serta Pengurus Perhumas Jabar.
Key Opinion Leaders memerlukan kreativitas, memanfaatkan peluang pasar, dengan merk, produk yang bagus, berkualitas dan terus berinovatif agar dapat masuk pasar dengan tepat baik, dan efektif, sehingga barang produknya menembus pasar internasional.
Sementara itu Prof. Neni Yulianita Guru Besar Ilmu Komunikasi Unisba Bandung yang berkesempatan hadir, memberikan pendapat tentang penyelenggaraan acara ini sangat bermanfaat bagi usaha baru, dan berharap agar anak muda Bandung belajar tentang branding, media yang dipilih, target pasar, segmentasi. Anaka muda sekarang sudah menjadi enterpraneur yang sukses, kreatif dan smart.
Yanis