Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama berkomitmen menekan angka stunting melalui program Rembug Stunting 2020.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial segera membuat Keputusan Walikota (Kepwal) untuk menerapkan lokasi prioritas Stunting 2020. Menurutnya, dari hasil analisis situsasi terkini terdapat 15 kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi prioritas stunting 2020.
Baca Juga:Walikota-bandung-apresiasi-kelurahan-citarum-canangkan-lembur-tohaga-lodaya
“Pencegahan dan penanganan stunting tidak hanya dikhususkan pada kelurahan prioritas saja. Ini menjadi prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan perangkat daerah pada tahun 2020. Sedangkan pada 2021 untuk semua kelurahan se-Kota Bandung,” ucapnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastuakncana Jawa Barat Senin (29/6/2020).
Baca Juga:Pemkot-bandung-kembali-raih-opini-wtp-dari-bpk
Oded mengatakan, berdasarkan data bulan penimbangan balita pada agustus 2019 lalu dari Dinas Kesehatan, tercatat 6,53 persen anak usia 0–23 bulan di kota Bandung mengalami stunting. Untuk itu, Pemkot Bandung terus berupaya menekan stunting di Kota Bandung.
Pemkot Bandung telah melakukan sejumlah inovasi untuk menangani stunting. Salah satunya program “Beas Beureum.
”Atau bekal anak sekolah bergizi enak dan murah, untuk menyasar siswa SD terdapat program Remaja Bandung Unggul tanpa Anemia (Rembulan), yakni pemberian tablet tambah darah bagi remaja,"katanya.
Tak hanya itu, dalam upaya menekan angka stunting dikota Bandung juga ada program makanan balita.
"Kita juga ada Omaba (ojek makanan balita) yaitu berupa bantuan makanan bergizi untuk balita. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan status gizi masyarakat khususnya anak-anak di Kota Bandung," ungkapnya.
Baca Juga:Kota-sukabumi-jadi-wilayah-pertama-dan-satu-satunya-di-jabar-masuk-zona-hijau
Kesepahaman dalam Rembuk Stunting Tahun 2020 ini kemudian dibubuhkan melalui penandatanganan komitmen antara Legislatif dan Pemerintah Kota Bandung dengan Lembaga Non-Pemerintah dan Masyarakat tentang pencegahan dan penanganan stunting.
"Kata kuncinya yang terpenting adalah membangun kolaborasi di antara semua stakeholder. Dengan adanya rembuk stunting ini diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Kota Bandung. Hingga akhirnya tidak ada lagi anak di Kota Bandung yang lahir dalam keadaan stunting,"jelasnya.
(Mugni)