Bandung, Beritainspiratif.com - Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Sebanyak 400 perusahaan manufaktur di Kota Bandung mulai mengajukan izin beroperasi ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung.
Kepala Bidang (Kabid) penempatan tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Marsana mengatakan, pihaknya sudah melakukan monitoring ke sejumlah perusahan untuk melihat kesiapan protokol kesehatan Covid-19.
"Kita kunjungi sekitar 30 perusahan dan sebagian besar melaksanakan protokol kesehatan Covid-19. Operasional memang cukup besar dan ini membuat perusahan membatasi produksi," ujar Marsana,di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Kamis (2/7/2020).
Baca Juga:Pemindahan-makam-dimungkinkan-sepanjang-negatif-covid-19
Menurutnya, selama pandemi covid-19, total ada 9.200 pekerja yang terdampak. Dari jumlah tersebut, 3.396 pekerja putus hubungan kerja (PHK) dan 5.804 orang di rumahkan.
Disnaker Kota Bandung menyediakan aplikasi bernama Bimma untuk para pencari kerja. Menurutnya, didalamnya bisa mengetahui perusahaan mana saja yang sedang membuka lowongan pekerjaan.
"Ada 4 ribu lebih jumlah lowongan di sejumlah perusahaan. Harapan kita di masa AKB ini semakin banyak perusahaan yang menyerap tenaga kerja baru," katanya.
Saat ini, kata dia, jumlah pencari kerja di Kota Bandung mulai kembali meningkat. Per Harinya, ada 25-30 orang. Kondisi ini jauh berbeda jika dibanding pada Maret dan April 2020.
Baca Juga:Ribuan-lowongan-kerja-di-kota-bandung-tersedia-di-aplikasi-Bimma
"Maret April hanya satu dua orang, tapi sekarang sudah mulai banyak terutama lulusan SMA, dari perusahaan juga sudah mulai banyak yang merekrut kita masih fasilitasi secara online di BIMMA bursa kerja,"pungkasnya.
(Mugni)