Bandung, Beritainspiratif.com - Anggota DPRD provinsi Jawa Barat Irfan Suryanagara mempertanyakan slogan pendidikan gratis bagi siswa SMA dan SMK Negeri di Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Irfan dalam interupsinya pada rapat Paripurna DPRD Jawa Barat yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Selasa (14/7/2020)
"Melalui rapat yang sah secara aturan, hak saya sebagai anggota DPRD salah satunya menyuarakan suara rakyat. Slogan pendidikan gratis dan SPP gratis ini cukup mengganggu. Kami minta itu dipertimbangkan," katanya.
Baca Juga:DPRD-Jabar-dukung-sanksi-bagi-warga-tidak-pakai-masker-di-ruang-publik
Seperti diberitakan Iuran bulanan untuk SMA/ SMK negeri serta anak kurang mampu sekolah swasta di Jabar, akan digratiskan pada tahun ajaran 2020/2021.
Pemprov Jabar menganggarkan dana sebesar Rp 1,42 triliun, untuk sekolah gratis.
Irfan mengungkapkan di daerah pemilihannya Depok dan Bekasi, rata-rata Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) antara Rp200.000 sampai Rp300.000 per siswa.
Dengan adanya bantuan SPP dari Pemprov Jawa Barat, sekarang sekolah hanya menerima Rp145.000 per siswa.
Baca Juga:Komisi-ii-dprd-jabar-nilai-serapan-anggaran-tahun-2019-dinas-kuk-rendah
Menurut politisi partai Demokrat tersebut, paradigma masyarakat di bawah, sekolah gratis berarti tidak ada biaya apa-apa lagi. Akibatnya program-program sekolah diamputasi.
"Sementara kita ingin mencetak anak bangsa yang berkualitas dan lebih baik. Tapi kalau program-program itu diamputasi, maka ini akan mengakibatkan hal yang tidak baik, " ujarnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sekolah gratis bagi SMA/ SMK saat ini masih disama-ratakan.
"Pak Irfan ingin subsidinya semua, nggak ada kurang dari 100%. Kemarin asumsinya semua kan sama, ternyata biaya hidup dan kegiatan di daerah tidak bisa dipersamakan. Nanti kita perbaiki di periode anggaran selanjutnya," ucapnya.
(Ida)