Majalengka, Beritainspiratif. com– Di hadapan ratusan anggota kelompok tani Majalengka, Sudrajat menyatakan komitmennya untuk menyetop impor beras.
“Terkait makin tingginya harga gabah, langkah untuk itu yang pertama ialah menyetop impor pada musim panen. Jangan sampai, harga gabah justru turun karena ada saingan beras impor,” ujar Sudrajat dalam salah satu agenda kunjungannya pada Kamis (15/3) di Desa Munjul, Majalengka Kulon.
Pada kesempatan tersebut, Calon Gubernur Jawa Barat nomor 3 ini juga menghimbau pada seluruh petani agar tidak menjual lahan garapannya juga belajar internet.
“Saya himbau pada seluruh petani agar tidak menjual lahan garapannya. Kemudian, saya juga berharap agar para petani mulai hari ini belajar internet dan belajar memanfaatkan teknologi pada handphone,” ujar Cagub yang berpasangan dengan Ahmad Syaikhu ini.
Alasan Sudrajat atas pendapatnya tersebut ialah agar petani dapat lebih melek dengan berbagai perkembangan informasi terkait hasil tani, khususnya soal perkembangan harga sehingga tidak dibohongi oleh tengkulak.
“Jangan sampai gagap teknologi. Masa depan, segala sesuatu itu akan terkoneksi dengan Handhone. Dengan memanfaatkan teknologi, bapak dan ibu petani bisa menjual hasil panennya menggunakan Handphone. Selain itu, bapak dan ibu juga bisa mengecek harga gabah sehingga tak dibohongi oleh tengkulak,” terang Cagub lulusan Harvard ini.
Sudrajat juga menambahkan, lewat Handphone, para petani bisa mengetahui perkiraan musim.
Kapan musim hujan, kapan musim kemarau.
“Dan itu, saya yakin bisa terjadi di Majalengka,” pungkas Sudrajat.
Terkait soal impor beras, Sudrajat juga mengungkapkan pendapatnya pada awak media yang juga hadir pada kesempatan tersebut.
Menurutnya, Kepres yang mematok harga beras sudah lama tidak diubah.
“Keputusan tersebut harus diperbarui. Saya berharap ke depannya harga patokan gabah di Jawa barat harus benar-benar disesuaikan dengan pasar saat ini sehingga petani tidak dirugikan,” ungkap Sudrajat.(Dudy)