Bandung, Beritainspiratif.com - Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, saat ini untuk relaksasi sektor pendidikan (sekolah) diakhirkan, mengingat kesehatan dinilai lebih utama.
Menurutnya, melihat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir serta belum adanya instruksi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung terkait belajar tatap muka di sekolah, pihaknya belum memperbolehkan adanya kegiatan belajar di bangku sekolah.
"Saat ini sektor pendidikan diakhirkan karena masih sangat berisiko tinggi," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler Senin (24/08/2020).
Baca Juga:Mulai-besok-bi-buka-layanan-penukaran-upk-75-tahun-ri-secara-kolektif
Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah sangat siap dengan berbagai alternatif pembelajaran jika akhirnya ada intruksi untuk belajar tatap muka.
"Sebetulnya untuk hal teknis sangat mudah ketika sudah ada keputusan tentang tatap muka disekolah. Itu bisa diatur," ucapnya.
Cucu mengatakan, ada saja pihak sekolah yang menggelar kegiatan belajar hingga akhirnya dibubarkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung. Untuk itu sekarang tinggal bagaimana kebijakan dari gugus tugas.
"Hanya kalau sekarang memang belum diperbolehkan resiko cukup tinggi," kata Cucu.
Saat disinggung apakah metode pembelajaran daring dapat menyebabkan anak-anak ketinggalan kurikulum, Cucu menilai hal itu tidak akan terjadi.
"Tidak tertinggal sebab kita sudah membuat kajian di tiap sekolah ada panduannya materi-materi esensialnya sudah. Kalau pun ada, nanti kita evaluasi ketika sudah normal dan bikin martikulasi,"jelasnya.
Lebih lanjut Cucu mengatakan, ada sekitar 10 persen siswa yang tidak punya gawai. alternatifnya dengan memberikan metode luring.
"Yaitu memberikan modul atau home visit tapi itu individual bukan kelompok," ujarnya.
Pihaknya juga memberikan tips agar anak-anak dan orang tua bisa mengikuti metode pembelajaran daring dan luring. Terlebih, diakuinya dalam kondisi seperti ini tidak bisa mengharapkan sesuatu yang ideal dalam kondisi yang tidak ideal.
"Pakai hati mengajarnya, orang tua juga jangan terlalu mengejar kepada target penerapan kulikurum. Jadi penekananya kepada karakter dirumah jangan pada materi pelajaran penekanannya. Agar belajar menyenangkan dirumah," pungkasnya.
(Mugni)