Bandung, Beritainspiratif.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat sebanyak 2.363 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Juli 2020 dengan angka kematian mencapai 12 orang.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani di Balai Kota, Jalan Wastukancana, Kota Bandung Sabtu (29/8/2020).
"Jadi tak hanya kasus Covid-19 saja, tetapi kasus DBD juga masih tinggi. Sampai dengan Juli ada 2.363 kasus dengan angka kematian mencapai 12 orang hasil akumulasi dari Januari 2020," kata Rosye.
Baca Juga:Presiden-ri-bandara-internasional-yogyakarta-terbaik-di-indonesia
Menurutnya, kasus DBD di Kota Bandung mayoritas menyerang usia anak-anak dan usia produktif. Pola penyebaran penyakit virus yang dibawa nyamuk tersebut pun masih serupa dengan tahun sebelumnya.
Adapun hal yang menyebabkan DBD menyerang dua kelompok usia tersebut, tak lain lebih disebabkan karena aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Selain itu, lantaran sifat alamiah nyamuk yang menggigit tanpa disadari.
"Kasus terbanyak ada di usia lima sampai 14 tahun. Lalu di usia 15 sampai 44 tahun, dan itu usia produktif. Tanpa kita sadari, saat beraktivitas, kita digigit nyamuk. Sifatnya memang mengigit pelan, tidak bikin bentol,"jelasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M plus sebagai langkah pencegahan. Gerakan itu meliputi menguras penampungan air, menutup dan mendaur ulang limbah.
Sementara gerakan plus, kata dia, adalah mencegah gigitan nyamuk dengan cara menggunakan lotion dan obat anti nyamuk. Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau menjadi juru pemantik jentik (jumantik).
(Mugni)