Bandung, Beritainspiratif.com - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung telah meninjau penerapan protokol kesehatan di
dua tempat hiburan anak yang berada di Paskal 23 dan Kings Shoppimg Centre pada Senin (31/8/2020).
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, keputusan dibukanya tempat bermain anak tetap berada di Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
"Kita melihat putusan dari Wali Kota, saat ini tentang mainan anak belum diizinkan, di perwal ada yang dilaporkan kesiapan mereka seperti apa, catatan seperti apa dan aspek non teknis nanti kita memperhatikan dua dimensi kesehatan dan ekonomi," ujar Ema di Kings Shoppimg Centre Kota Bandung Senin (31/8/2020).
Baca Juga:Lantik-39-pejabat-ini-pesan-wali-kota-bandung
Ema mengatakan, pengunjung yang rata-rata berusia 3-5 tahun. Menurutnya sulit dikontrol walaupun pihak pengelola akan menambah personel untuk pengawasan penerapan protokol kesehatan di area bermain anak.
"Ini objek konsumennya bukan orang dewasa tapi anak anak. Usia 3-5 tahun mereka gak paham pandemi. Usia itu umumnya rasa senang saja lari sana kesini memegang benda a dan b, apa bisa mengontrol. Pasti pertimbangannya ada, saya melihat perilaku anak usia sekian kalau dilepas out of control. Saya menyimpulkan itu di dua tempat di Paskal dan Kings," ungkapnya.
Sementara itu, General Manager Area Games Master Tedi Kusmana mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai hal untuk dapat mengantongi izin operasi. Mulai dari pembatasan jumlah mesin permainan hingga pembatasan jumlah pengunjung.
"Kita siapkan 50 persen dari jumlah mesin yang ada sehingga costumer sesuai 50 persen. Kita sudah cukup menjaga supaya di area ini tidak terjadi kerumunan 40 orang," jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk menghentikan pengunjung yang masuk dalam waktu dua jam.
"Dua jam berhenti dulu supaya dilakukan disinfektan ke seluruh area, setengah jam berhenti, baru jalan lagi per dua jam," ungkapnya.
Menurut Tedi, penambahan karyawan juga menjadi strategi lain agar pengawasan protokol kesehatan dapat dilakukan secara ketat.
"Nambah paling 5 orang jadi 10 orang memaksimalkan penjagaan 6-7 mesin jaga satu orang di situ. semua titik terpantau dan bisa setelah main dilakukan pembersihan," katanya.
Tedi yang mengaku sudah menutup usahanya sejak lima bulan terakhir, ia berharap Pemerintah Kota Bandung dapat memberikan izin operasi untuk tempat bermain anak. Dia juga mengatakan 9 tempat bermain yang tersebar di beberapa pusat perbelanjaan di Kota Bandung juga terpaksa harus tutup karena pandemi Covid-19.
"5 bulan dirumahkan bahkan perusahaan gak sanggup bayar ke kita 4 bulan ke belakang dibayar 25 persen perusahaan angkat tangan. Kedatangan sekda ada hasil positif bisa operasi lagi, kita menjaga karena kita takut tidak menerapkan protokol kesehatan, bisa bisa izin dicabut supaya bisa lancar operasional,"ungkapnya.
(Mugni)