Bandung, Beritainspiratif.com - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Ade Koesjanto mengatakan, adanya penurunan jumlah pendonor saat pandemi Covid-19, berakibat pada stok darah di PMI jadi menurun drastis.
"Awal pandemi pendonor darah sukarela itu menurun. Karena memang ada himbauan untuk diam di rumah saja, tidak keluar rumah, jadi kondisi itu mempengaruhi perolehan darah yang biasanya kita terima," ungkap Ade di PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kamis (17/9/2020).
Baca Juga:AKB diperketat-5-ruas-jalan-di-kota-bandung-ini-ditutup-waktu-tertentu
Ade mengatakan, sebelum adanya pandemi, PMI bisa mengumpulkan 500 kantong atau labu darah setiap harinya.
"Sebelum pandemi 500 labu perhari, ada pandemi jadi 40 labu perhari. Sementara permintaan tidak berubah,"katanya.
Lebih lanjut Ade mengungkapkan, pihaknya harus memiliki stok darah sebanyak lima kali lipat dari kebutuhan setiap harinya.
"Kalau perhari butuh 500 labu perhari, maka stok 2.500 labu," ungkapnya.
Menurutnya, faktor berkurangnya minat relawan untuk melakukan donor darah yakni karena adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada awal kemunculan pandemi, imbauan untuk tetap di rumah saja, sampai ada yang merasa takut untuk melakukan donor darah.
Saat ini, pihaknya juga terus berupaya untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tetap mau melakukan donor darah di tengah pandemi.
"Menerapkan protokol kesehatan sebaik-baiknya jadi pendonor tidak perlu takut. Yang membutuhkan darah membawa donor keluarga, satu atau dua orang atau siapapun untuk mendonor. Jenis darahnya bisa berbeda, untuk disubsidi silang dengan stok darah yang ada,"jelasnya.
Ade mengatakan, PMI memberikan pelayanan terhadap pendonor selama 24 jam. Adapun syarat yang ditentukan sama halnya dengan sebelum pandemi Covid-19.
"Syarat di kondisi Covid sama saja," pungkasnya.
Baca Juga:
1. Program Sedekah100, Solusi Masalah Anda Dengan Cara Berbagi
2. Pelayanan Umroh Terbaik dari PT. Albadriyah Wisata
(Mugni)