Jakarta, Beritainspiratif.com - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, mesjid dan ulama memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hidayat mencontohkan, peran mesjid dan ulama dalam peristiwa bersejarah di Turki.
Ketika terjadi kudeta terhadap pemerintahan Presiden Erdogan di Turki, para pelaku kudeta sudah menguasai jaringan televisi, media, pesawat tempur dan lainnya, tapi bisa digagalkan karena peran mesjid dan ulama.
"Pada saat itu Erdogan memerintahkan agar mesjid-mesjid mengumandangkan adzan di tengah malam, sekitar jam dua dini hari, " katanya.
Mendengar suara adzan, masyarakat keluar dari rumahnya masing-masing, kemudian berbondong-bondong ke jalan raya dan menggagalkan kudeta, Hidayat menjelaskan
Mesjid, kata dia, dapat menjadi sarana efektif untuk menyelamatkan negara dari upaya kudeta.
Dalam konteks Indonesia dan hubungannya dengan sosialisasi Empat Pilar MPR, Hidayat menjelaskan, sesungguhnya keislaman, keumatan, Ormas Islam, partai politik Islam, adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan ke-Indonesiaan.
"Akhir-akhir ini ada yang mencoba memisahkan ke-Islaman dari ke-Indonesiaan, " paparnya kepada sekitar 500-an pengurus dan anggota Dewan Mesjid Indonesia Minggu (18/3) di Gedung Serba Guna Rumah Jabatan Anggota DPR RI, Kalibata, Jakarta.
Hidayat menegaskan, pihak-pihak yang berusaha memisahkan ke-islaman dari ke-Indonesiaan pasti tidak mengakui apa yang disebut "Jasmerah" oleh Bung Karno yakni "jangan sekali-kali melupakan sejarah".
Acara yang dihadiri oleh 65 kelurahan se-Jakarta Selatan ini, Hidayat pun menegaskan bahwa ke-Islaman dan keumatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ke-Indinesiaan dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
"Ke-Islaman dan keumatan dengan ke-Indonesiaan, ibarat dua sisi mata uang yang saling melekat tidak terpisahkan, " katanya.
Menurutnya, dalam konteks tersebut substansi yang ingin disampaikannya adalah kemasjidan, keulamaan, merupakan bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dengan ke-Indonesiaan.
Para ulama dan umat Islam memiliki peran besar dan bagian perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Ke-Islaman dan keuamatan dengan ke-Indonesiaan, ibarat dua sisi mata uang yang saling melekat, tidak terpisahkan," kata Hidayat Nur Wahid, saat menyampaikan pemaparan Sosialisasi Empat Pilar di hadapan sekitar 500-an pengurus dan anggota Dewan Masjid Indonesia, dari 65 kelurahan se-Jakarta Selatan, di Gedung Serba Guna Rumah Jabatan Anggota DPR RI, Kalibata, Jakarta, Minggu.
Menurut Hidayat Nur Wahid, dalam konteks tersebut substansi yang ingin disampaikannya adalah kemasjidan, keulamaan, merupakan bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dengan ke-Indonesiaan.
Para ulama dan umat Islam, kata dia, memiliki peran besar dan bagian perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Melalui sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini, kata dia, perlu diingatkan kembali peran para ulama, baik dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, maupun partai-partai Islam dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Seperti KH Hasyim Asyhari yang melahirkan gerakan Resolusi Jihad untuk melawan penjajah, tambahnya.
(Kaka/Ant)