Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota Bandung fokus dalam percepatan penanganan stunting, dengan melakukan berbagai upaya dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Targetnya, akan terjadi penurunan prevalensi (proporsi dari populasi) stunting hingga 11,64 persen pada tahun 2023. Sementara itu, prevelensi stunting hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Nasional 30,8 persen, Provinsi Jawa Barat 31,1 persen, dan Kota Bandung 21,92 persen.
"Sasarannya yaitu meningkatkan kolaborasi di setiap tingkat untuk penanggulangan stunting juga meningkatkan peran aktif lembaga non-pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan stunting baik intervensi gizi spesifik maupun sensitif," ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial pada acara Penilaian Kinerja Stunting Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Kamis (22/10/2020).
Baca Juga:Kota-depok-akan-jadi-daerah-pertama-di-jabar-lakukan-vaksinasi-covid-19
Oded memastikan Pemkot Bandung akan terus menggencarkan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Serta meningkatkan kemampuan kelompok masyarakat yang terlibat.
"Berbagai pelaksanaan aksi di tahun 2020 seperti analisa situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, Peraturan Wali Kota, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi serta review kinerja sudah dilaksanakan," jelasnya.
Menurutnya, terdapat berbagai strategi untuk penurunan stunting. Di antaranya, meningkatkan kuantitas dan kapasitas SDM pengukur status gizi balita serta pengelola gizi puskesmas.
Selain itu, terdapat juga program untuk pencegahan stunting seperti, Ojek Makanan Balita (Omaba), Bekal Anak Sekolah Bergizi, enak dan Murah (Beas Bereum), Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia (Rembulan) dan Studi Intensif Gizi Untuk Remaja Indonesia Hebat (Sigurih).
"Juga ada Buruan Sehat, Alami dan Ekonomis (Buruan Sae), Tanggap Stunting Dengan Pangan Aman dan Sehat (Tanginas), Sasaya Asi Eksklusif (Sae), Sekemala Integrated Farming dan Teras Hijau Project," jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah menyampaikan, untuk penurunan stunting perlu adanya penguatan kolaborasi.
"Jadi siapa dan berbuat apa. Kita kerahkan dengan satgas penurunan stunting. Stakeholder seperti PKK dan Forum Kota Sehat melakukan program percepatan. Ini tidak hanya jangka pendek tapi menengah dan panjang," jelasnya.
Baca Juga:
- Lowongan Kerja Marketing Properti, Berjenjang karir dan Pertama Gunakan Digital
- Cari Rumah di Area Jawa Barat, Inilah daftarnya
- Kami Bantu Jualkan Rumah Anda, Tanpa biaya dimuka
(Mugni)