Bandung, Beritainspiratif.com - Dalam menyambut liburan long weekend yang jatuh pada ahir Oktober 2020, PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) menambah perjalanan Kereta Wisata Tipe Priority dengan pola FIT (Free Independent Traveler), guna melayani para pelanggan yang ingin bepergian pada masa libur long weekend.

Menurut Direktur Utama KAI Wisata Totok Suryono penambahan jadwal perjalanan Kereta Wisata Tipe Priority, dilaksanakan pada 27 sampai 28 Oktober 2020 dan 1 November 2020.

Pada 27 Oktober 2020, Kereta Priority dirangkaikan dengan KA Bima relasi Gambir – Surabaya Gubeng, KA Turangga relasi Bandung – Surabaya Gubeng dan KA Taksaka Fakultatif relasi Gambir – Yogyakarta.

Baca Juga:Libur-panjang-jumlah-penumpang-ka-jarak-jauh-di-daop-2-bandung-naik-10-persen

Sementara 28 Oktober 2020, Kereta Priority dirangkaian pada KA Argo Wilis relasi Bandung – Surabaya Gubeng.

Sedangkan pada 1 November 2020, Kereta Priority akan kembali beroperasi pada rangkaian KA Bima relasi Surabaya Gubeng - Gambir, KA Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung, KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng – Bandung, dan KA Taksaka Fakultatif relasi Yogyakarta – Gambir.

"Penjualan tiket tambahan perjalanan Kereta Priority untuk menyambut libur long weekend, sudah dimulai sejak 24 Oktober 2020 melalui aplikasi KAI Access dan bisa juga dibeli melalui mitra penjualan tiket kereta api resmi lainnya," kata Totok dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/10/2020).

Menurut Totok penambahan jadwal perjalanan Kereta Priority ini dilakukan, melihat adanya peningkatan okupansi pada jadwal perjalanan Kereta Priority pada weekend Sabtu dan Minggu kemarin (24-25/10).

“Terjadi peningkatan jumlah okupansi FIT pada perjalanan KA Bima Priority relasi Gambir – Surabaya Gubeng (PP) dan KA Turangga Priority relasi Bandung – Surabaya Gubeng (PP) hingga 100 % dengan jumlah penumpang 21 orang per Kereta Priority dengan kapasitas penjualan di masa adaptasi kebiasaan baru sebesar 70%," ujarnya.

Berdasarkan data okupansi Kereta Wisata sejak Agustus sampai September 2020, ada 99 perjalanan baik pola Carter (rombongan) maupun pola FIT (Perorangan) dengan volume penumpang 920 orang.

Totok mengingatkan para penumpang Kereta Wisata baik pola FIT maupun pola carter masih tetap diharuskan mematuhi protokol kesehatan, sesuai yang diatur oleh Gugus Tugas Covid-19, yakni dalam kondisi sehat, tidak sedang menderita flu, baik batuk maupun deman dengan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celcius, serta memiliki Surat hasil Rapid Test.

“Kami terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik, serta aman dan nyaman pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini. Kami juga melakukan beberapa penyesuaian pelayanan di atas kereta dan secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada berbagai wilayah kerja agar risiko penularan COVID-19 dapat diperkecil," tandasnya.

Humas KAI Wisata Ilud Siregar menuturkan setiap penumpang KA yang akan melakukan perjalanan, wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun maupun di atas Kereta dan memakai Face Shield yang disediakan oleh petugas saat akan naik ke atas KA.

"Penumpang wajib mengikuti protokol kesehatan dan 3M yaitu mencuci tangan dan memakai masker serta menjaga jarak saat berada di stasiun dan di kereta. Para penumpang juga, dihimbau untuk menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket sebagai pelindung diri, mengurangi kegiatan berbicara saat berada di dalam KA untuk menghindari penyebaran virus melalui droplet," ucapnya.

Ilud mengingatkan masyarakar yang berencana bepergian menggunakan jasa layanan Kereta Wisata baik pola carter maupun FIT, agar melakukan pemesanan tiket perjalanan melalui konter resmi PT Kereta Api Pariwisata untuk perjalanan dengan pola Charter (Rombongan) serta melalui aplikasi KAI Access untuk Pola FIT (Perorangan).

Sedangkan untuk layanan Rapid Test, KAI bekerjasama dengan Rajawali Nusindo, grup usaha Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyediakan layanan Rapid Test Covid-19 dengan biaya Rp85.000, yang tersedia di Stasiun Gambir, Stasiun Bandung dan beberapa stasiun lainnya.

"Kami menghimbau calon penumpang dan pelanggan setia kereta wisata yang akan melakukan Rapid Test di stasiun, paling lambat sehari sebelum keberangkatan (H-1) untuk mencegah tertinggal kereta saat antrian," imbuhnya.

Baca Juga:

1. Program Sedekah100, Solusi Masalah Anda Dengan Cara Berbagi

2. Pelayanan Umroh Terbaik dari PT. Albadriyah Wisata

3. Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

(Ida)