Bandung, Beritainspiratif.com – Menginjak rangkaian acara ‘Dari Bandung Menuju KNH20’ Webinar #Indonesia Bicara Baik mengangkat tema: Strategi Komunikasi Untuk UMKM digelar sore hari pukul 15.30 Wib, Sabtu (21/11/2020).
Pantauan Beritainspiratif.com, acara webinar dari Bandung Menuju KNH20 kali ini dipandu oleh moderator Donny Gunawan Pengurus Perhumas BPC Bandung yang juga Manager CSR PT LEN Industri dengan pembawa acara Risanti Anggota Perhumas Muda Bandung.
Webinar Dari Bandung Menuju KNH20 menghadirkan narasumber Prof. Dr. Rully Indrawan, M.Si., Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM dan Dr. Eki Baihaki, M.Si., Dosen Unpas Bandung yang juga Pengurus Perhumas BPC Bandung.
Baca Juga:14-umkm-penghasil-kopi-binaan-bi-tembus-pasar-ekspor
Dalam paparannya Prof. Rully menyampaikan hikmah yang diambil di masa pandemi Covid-19 ini terkait ekspor UMKM.
“Berdasarkan data 10 tahun terakhir Indonesia selalu negatif perdagangan, neraca perdagangan kita, nilai ekspor jauh lebih rendah dari pada impor. Kondisi ini disaat negara lain juga menghadapi masalah, inilah sebetulnya kesempatan yang baik bagi UMKM untuk melakukan substitusi impor. Artinya kita sendiri para konsumen, masyarakat untuk mencintai produk-produk dalam negeri/lokal kita, melalui program pemerintah ‘Bangga Buatan Indonesia’ guna memperbaiki sisi demand kita,” ungkapnya.
“Menyinggung kondisi 123 program PEN (pemulihan ekonomi nasional) yang sudah berjalan per tanggal 17/11/2020 sudah tersebar sekitar 70 persen dan sisanya diharapkan tuntas diakhir tahun ini, begitupun bantuan-bantuan lainnya yang diberikan oleh pemerintah,” tambahnya.
Dengar Lagu Mars Perhumas:
Prof Rully menyampaikan pesan kepada Perhumas yang posisinya strategis dalam membangun persepsi positif, ikut mensosialisasikan dan mendorong persepsi publik ditengah upaya pemerintah membangun UMKM.
“Kami menitipkan pesan terkait program pemerintah, bahwa kami terus bekerja dan terus berfikir bagaimana dapat keluar dari permasalahan Pandemi Covid-19 ini. Untuk itu stop menyalahkan pemerintah tanpa data yang akurat. Mari kita fokus ke pandemi Covid-19 dan membangun UMKM. Karena 97 persen rakyat Indonesia hidup dari UMKM,” harapnya.
Prof Rully juga menyinggung pentingnya koperasi dalam membangun UMKM dimasa pandemi Covid-19. UMKM kita lemah dan kalah bersaing serta UMKM kita harus ada yang mengurusnya.
“UMKM kita harus ada yang memperhatikan dan harus ada yang peduli. Kalau mereka dibiarkan sendiri, susah untuk berdaya saing, nah..koperasi inilah yang menjadi agregatornya. Koperasi inilah yang anggotanya harus UMKM. dan UMKM yang kuat adalah UMKM yang berkoperasi. Dengan cara itu nilai tambah dan skala ekonomi menjadi lebih baik, menjadi naik kelas dan go internasional,” tegas Rully.
Baca Juga:Segera-daftar-blt-bpum-tahap-2-dibuka-hingga-25-november-2020
Sementara itu narasumber kedua Dr. Eki Baihaki, M.Si., Dosen Unpas Bandung yang juga Pengurus Perhumas BPC Bandung mengungkapkan pentingnya komunikasi dijadikan sebagai energi untuk pelaku UMKM, agar memiliki sebuah komitmen yang lebih maju lagi, dan komitmen yang inovasi.
Eki menambahkan terkait Strategi komunikasi, bahwa sebuah program sebagus apapun itu, kalau tidak dikomunikasikan dengan tidak tepat, disamping tidak diketahui masyarakat juga tidak akan memberikan dampak yang signifikan.
“Esensi strategi komunikasi adalah bagaimana pentingnya perencanaan yang efektif, dalam penyampaian pesan, agar mudah dipahami, sehingga dampak dari apa yang kita komunikasikan masyarakat tidak hanya tahu, tetapi juga dapat merubah sikap, menghadirkan komitmen, serta menghadirkan perubahan prilaku yang konstruktif,” ujar Eki.
Untuk itu diperlukan adanya kesamaan makna, tambah Eki.
“Jika komunikasi dapat terjalin dengan efektif, maka diperlukan adanya kesamaan makna, baik antar stakeholder dan pemangku kepentingan, sehingga dapat menghadirkan komitmen. Jika komitmen terwujud maka selanjutnya akan ada aksi dan kolaborasi,” ungkapnya.
Eki mengungkapkan salah satu permasalahan bangsa saat ini adalah adanya ego sektoral dari berbagai bidang, sehingga apa yang sudah terjalin tidak terjadi sinergi. Jadi hanya terjadi interaksi tetapi tidak terjadi sinergi.
“Solusinya adalah bagaimana yang belum menyatu itu, disatukan melalui sinergi pentahelix yakni ikhtiar kita membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan pemangku kepentingan,” ungkap Eki yang juga relawan ujicoba vaksin Covid-19.
“Model kolaborasi lima pihak yakni ABCGM (academic, Business, Community, Government dan Media) ini bisa menjadi cerminan Indonesia yang sesungguhnya diharapkan dapat mengatasi egosektoral bangsa Indonesia saat ini,” tambahnya.
Pada bagian akhir acara Ketua Perhumas BPC Bandung N. Nurlaela Arief menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber yang telah berpartisipasi dan memberikan pencerahan dalam webinar strategi komunikasi untuk UMKM.
“Dari webinar ini kami menjadi tahu upaya apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah, peran yang tengah dilakukan di masa pandemi Covid-19, dampak ekonominya terhadap UMKM, serta optimisme UMKM Indonesia untuk bangkit kembali,” pungkas Lala.
Yanis
Baca Juga:
1. Program Sedekah100, Solusi Masalah Anda Dengan Cara Berbagi
2. Pelayanan Umroh Terbaik dari PT. Albadriyah Wisata
3. Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar