Beritainspiratif.com - Asam lambung dan maag, meski memiliki gejala yang sama, tetapi ini adalah dua kondisi yang berbeda. Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam yang diproduksi oleh lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa tidak nyaman seperti dada yang sakit sampai mulas.
Maag sendiri adalah ketika volume lapisan lendir tebal yang melindungi lambung mengalami penurunan, sehingga asam pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi perut. Dua kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi parah tanpa perawatan yang tepat.
Baca Juga:Update-covid-19-jabar-zona-merah-tinggal-karawang-dan-kota-depok
Maag Vs Penyakit Asam Lambung
Sakit maag terjadi ketika lapisan perut mengalami perlukaan dan kondisi ini bisa diperburuk dengan asam lambung. Jadi, bisa dibilang penyebab utamanya bukanlah asam lambung. Kondisi berbeda dengan penyakit asam lambung yang memang disebabkan karena asam lambung itu sendiri. Ketika asam lambung keluar dari perut dan masuk ke kerongkongan.
Ada perbedaan yang signifikan antara Maag dengan Asam Lambung. Maag sering disertai dengan gejala seperti:
- Sensasi terbakar di usus, di area antara pusar dan tulang dada.
- Nyeri atau tidak nyaman dua hingga tiga jam setelah makan.
- Rasa sakit yang membangunkan kamu di malam hari.
- Rasa sakit yang berkurang setelah makan, minum, atau mengonsumsi obat maag.
- Darah di kotoran atau muntah.
Sedangkan penyakit asam lambung, biasanya ditandai oleh rasa asam di belakang mulut, batuk kering, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, gejala, seperti asma, mulas yang meningkat sebagai respons terhadap beberapa makanan "pemicu", dan gejala yang memburuk saat kamu berbaring atau membungkuk.
Untuk mengetahui apakah kamu mengidap asam lambung atau maag, maka lakukanlah dengan cara periksakan diri ke dokter. Jika kecurigaannya penyakit maag, kamu akan direkomendasikan untuk melakukan endoskopi.
Jika kecurigaan lebih mengarah ke asam lambung, maka dokter akan melakukan tes terapeutik yang melibatkan mengambil obat pereduksi asam untuk melihat apakah itu mengendalikan gejala yang kamu alami.
Jika hasil pemeriksaan dokter mengarah ke asam lambung, maka anda dituntut untuk tidak sembarangan saat mengonsumsi makanan dan minuman. Ada beberapa pantangan yang perlu dihindari bagi penderita asam lambung.
Apa saja pantangan untuk penderita asam lambung?
Dilansir Hellosehat dikatakan maag identik dialami oleh orang-orang yang hobi menunda waktu makannya. Akibatnya, biasanya perut akan terasa sakit akibat naiknya asam lambung. Namun, perlu diingat bahwa maag sebenarnya bukanlah penyakit khusus, melainkan kumpulan gejala yang mengarah pada suatu penyakit.
Salah satu faktor yang bisa memicu kenaikan asam lambung, yakni berasal dari konsumsi makanan dan minuman harian. Maka itu, jika Anda memiliki masalah dengan maag dan asam lambung, sebaiknya hindari berbagai pantangan untuk mencegah kekambuhan gejala.
Berikut beberapa daftar pantangan makanan dan minuman :
1. Makanan dan minuman tinggi lemak
Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah tertentu. Akan tetapi, makan makanan dan minuman tinggi lemak dalam porsi yang terlalu banyak dan sering bisa memicu timbulnya gejala maag.
Ini karena makanan dan minuman berlemak tinggi dapat membuat otot pada katup kerongkongan (esofagus) bagian bawah melemah. Kondisi ini tentu akan membuat katup kerongkongan mudah terbuka, sehingga memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Alhasil, Anda biasanya akan mengalami gejala berupa nyeri pada dada seperti terbakar (heartburn). Selain itu, makanan berlemak tinggi juga dapat merangsang lepasnya hormon cholecystokinin.
Hormon ini yang bisa memicu mengendurnya katup kerongkongan, sehingga menyebabkan asam lambung naik. Makanan dengan kandungan lemak tinggi juga biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Hal ini bisa mengakibatkan pengosongan lambung berjalan lebih lambat, hingga kemudian memicu produksi asam lambung berlebih. Itulah mengapa kelompok makanan dan minuman tinggi lemak masuk ke dalam daftar pantangan untuk orang yang ingin mengendalikan kenaikan asam lambung,
Berbagai contoh makanan dan minuman dengan kandungan lemak tinggi meliputi:
- Susu tinggi lemak dan produk olahannya.
- Daging merah seperti sapi, kambing, domba.
- Gorengan maupun makanan lainnya yang digoreng.
- Makanan penutup seperti kue, es krim, dan lain sebagainya dengan kandungan lemak tinggi.
2. Makanan yang digoreng
Sulit dipungkiri, semua makanan yang digoreng umumnya terasa lezat dan nagih untuk dimakan terus-menerus. Sayangnya, makanan yang digoreng merupakan salah satu pantangan untuk Anda yang ingin mencegah kenaikan asam lambung.
Alasannya serupa dengan makanan tinggi lemak sebelumnya. Gorengan yang notabene direndam dalam minyak panas dan cukup banyak, mengandung banyak lemak trans.
Lagi-lagi, makan makanan yang tinggi lemak tentu berisiko membuat gejala maag kembali kambuh karena naiknya asam lambung. Pasalnya, makanan yang digoreng dengan kandungan lemak yang tinggi ini dapat merangsang melemahnya otot pada katup kerongkongan.
Akibatnya, asam lambung bisa dengan mudah naik dan menjalar ke ulu hati, dada, hingga kerongkongan.
3. Cokelat
Bagi Anda yang tidak terlalu menyukai cokelat dan memiliki penyakit maag, tentu tidak masalah untuk menghindari makanan yang satu ini. Namun, jika Anda termasuk penggemar cokelat, ini bisa menjadi kabar buruk.
Cokelat merupakan satu dari beberapa pantangan yang harus dipatuhi untuk mencegah peningkatan asam lambung. Hal ini dikarenakan kandungan yang ada di dalam cokelat tersebut.
Cokelat biasanya mengandung kafein dan stimulan lainnya yaitu theobromine, yang bisa mengakibatkan peningkatan asam lambung. Bukan itu saja, bahan methylxanthine yang terkandung pada cokelat juga dipercaya dapat melemahkan kekuatan otot pada katup kerongkongan.
Kandungan lemak di dalam cokelat yang cukup tinggi juga bisa memicu kambuhnya gejala maag.
4. Kopi
Mungkin Anda sudah pernah atau sering mendengar bahwa orang yang memiliki maag tidak dianjurkan minum kopi dalam jumlah banyak. Bahkan, sebisa mungkin sebaiknya hindari minum kopi, atau setidaknya batasi asupannya guna mencegah gejala maag bertambah parah.
Sebab, kopi memiliki kandungan kafein di dalamnya yang terbukti dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah. Alhasil, asam lambung pun bisa dengan leluasa naik kembali ke kerongkongan, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
5. Soda
Selain membuat perut terasa kembung, soda dan minuman berkarbonasi dapat memicu peningkatan asam lambung yang merupakan gejala maag. Pasalnya, minuman ini dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah, yang kemudian membuat asam lambung naik.
Bahkan, soda dan minuman berkarbonasi juga bisa mengandung kafein yang akan semakin memudahkan kemunculan gejala maag. Atas dasar itulah, minuman ini menjadi salah satu pantangan untuk orang yang memiliki maag, jika tidak ingin gejalanya kambuh.
6. Alkohol
Sama halnya seperti kopi dan soda, bir, anggur, maupun jenis alkohol atau minuman keras lainnya dapat berkontribusi sebagai penyebab munculnya maag. Ada berbagai cara yang dilakukan alkohol sehingga bisa memicu kondisi tersebut.
Pertama, minuman beralkohol, khususnya bir dan anggur, bisa meningkatkan jumlah produksi asam lambung. Kedua, penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Zhejiang University Science B, turut menambahkannya.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa alkohol dapat membuat otot pada katup kerongkongan menjadi lemah. Kedua hal tersebutlah yang pada akhirnya memicu rasa terbakar pada dada (heartburn), karena kenaikan asam lambung.
Terakhir, selain bisa menimbulkan berbagai penyakit di kemudian hari, terlalu sering minum alkohol bisa mengiritasi lapisan kerongkongan perlahan-lahan. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat membuat kerongkongan lebih sensitif terhadap asam lambung.
8. Makanan pedas
Sudah menjadi rahasia umum kalau makan makanan pedas bisa berujung pada sakit perut, mulas,, hingga diare. Namun, tahukah Anda kalau makanan pedas juga termasuk ke dalam salah satu pantangan untuk penderita asam lambung?
Ya, ini karena makanan pedas, yang biasanya diolah dari cabai, memiliki kandungan zat bernama capsaicin di dalamnya. Capsaicin adalah ekstrak alkaloid yang memberikan rasa pedas yang khas pada cabai.
Ternyata, capsaicin bisa memperlambat kerja sistem pencernaan, di mana pada orang yang sedang mengalami maag akan semakin memperburuk kondisinya. Begini, ketika laju sistem pencernaan melambat, otomatis proses pencernaan makanan pun memakan waktu yang lebih lama.
Padahal ketika gejala maag sedang menyerang, makanan yang Anda makan tidak boleh berada di dalam sistem pencernaan terlalu lama. Semakin lama makanan bertahan di perut, akan semakin meningkat pula risiko naik asam lambung.
Akibatnya, butuh waktu yang lebih lama pula untuk memulihkan kembali gejala maag tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, makan makanan pedas yang terlalu banyak juga bisa menimbulkan iritasi pada lapisan kerongkongan.
Kerongkongan pun akhirnya meradang, dan semakin memperburuk gejala maag. Itu sebabnya, pantangan penting yang harus ditaati yakni menghindari segala bentuk makanan pedas. Baik saat maag sedang kambuh, atau untuk mencegah kemunculan gejalanya.
9. Makanan asin
Tak jauh berbeda dengan makanan pedas, terlalu sering dan banyak makan makanan asin juga bisa memicu gejala maag yang berupa kenaikan asam lambung.
Namun, memang tidak diketahui sepenuhnya bagaimana proses ini bisa terjadi. Kemungkinan, kombinasi dari makanan asin yang dimakan bersama gorengan dan makanan berlemak dapat memicu kenaikan asam lambung.
Maka itu, tidak ada salahnya untuk mematuhi pantangan makan makanan asin demi kestabilan kadar asam lambung.
9. Buah citrus
Jeruk, lemon, jeruk nipis, maupun jeruk bali adalah berbagai buah-buah yang termasuk ke dalam kelompok citrus. Mungkin, kita sering mendengar bahwa mengonsumsi jeruk nipis dapat mengurangi batuk. Namun di sisi lain, mengonsumsi buah-buahan citrus dapat memicu timbulnya kenaikan asam lambung.
Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dimuat dalam The Korean Journal of Gastroenterology. Dari sekitar 382 orang yang mengeluhkan rasa terbakar pada dada sebagai gejala maag, sebanyak 67 persen di antaranya mengalami keparahan gejala setelah mengonsumsi jeruk.
Kemungkinan besar, jumlah asam yang terkandung di dalam buah-buahan citrus merupakan penanggung jawab utama sebagai penyebab naiknya asam lambung.
10. Tomat
Di samping buah citrus, buah tomat juga masuk ke dalam daftar pantangan untuk mencegah naiknya asam lambung.
Pasalnya, buah tomat mengandung asam sitrat dan asam malat yang bisa memicu kenaikan asam lambung, sehingga menimbulkan maag.
Ketika Anda mengonsumsi tomat dalam jumlah terlalu banyak, kandungan asam tersebut bisa memengaruhi sistem pencernaan. Selanjutnya, akan naik ke kerongkongan hingga mengakibatkan munculnya keluhan rasa tidak nyaman.
11. Bawang
Segala bentuk bawang, baik bawang merah, putih, atau bombay, bisa membuat otot pada kerongkongan bagian bawah melemah. Alhasil, asam lambung bisa dengan mudah naik kembali ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala maag.
Bahkan ketika kenaikan asam lambung sedang kambuh secara tiba-tiba, bawang merupakan salah satu pantangan makanan untuk dihindari. Kandungan zat yang ada di dalam bawang pun bisa memicu munculnya berbagai masalah pencernaan, yang dengan mudah mengakibatkan sendawa.
Sendawa memang salah satu gejala maag. Jika sering dilakukan, sendawa bisa semakin memperburuk gejala kenaikan asam lambung.
Pantangan kebiasaan makan untuk penderita asam lambung
Selain memerhatikan berbagai pantangan untuk mencegah asam lambung naik, maupun gejala maag memburuk, ada hal lain yang juga harus diketahui. Berikut kebiasaan makan yang harus dihindari bagi para pengidap maag:
1. Makan dalam porsi terlalu banyak
Makan dalam porsi banyak memang mengenyangkan. Akan tetapi, Anda sebaiknya berhati-hati. Sebab kenaikan asam lambung kadang bisa dengan mudah muncul usai makan kebanyakan.
Perut yang penuh terisi oleh makanan, akan meregadang. Peregangan ini kemudian memberikan tekanan yang cukup kuat pada otot di katup kerongkongan bagian bawah.
Ketika seharusnya dalam posisi tertutup, katup kerongkongan bisa terbuka secara tiba-tiba. Tanpa butuh waktu lama, kondisi seperti ini yang nantinya memicu asam lambung naik sehingga berujung pada gejala maag. Oleh karena itu, bagi penderita maag sangat disarankan untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
2. Makan terlalu dekat dengan waktu tidur
Faktanya, anjuran untuk tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur memang terbukti benar adanya. Ketika Anda langsung tidur setelah makan, tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan dengan baik.
Alih-alih mengenyangkan, makanan yang sudah Anda makan justru kembali naik ke kerongkongan beserta asam dari dalam lambung. Inilah yang kemudian menimbulkan gejala maag disertai dengan naiknya asam lambung.
Maka itu, usahakan untuk memberi jeda waktu sekitar 2-3 jam jika ingin tidur setelah makan. Dengan begitu, tubuh punya cukup waktu untuk memproses makanan tersebut di dalam sistem pencernaan.
Hal yang sama juga berlaku bagi Anda yang gemar langsung tiduran atau berbaring setelah makan.
Yanis
Baca Juga: