Bandung, Beritainspiratif.com - Vaksin merupakan salah satu produk farmasi, yang sensitif terhadap perubahan suhu.
Guna memastikan ketelusuran (identifikasi) dan keaslian produk (otentikasi), Bio Farma menerapkan 2D data matrix dalam kemasan primer, sekunder dan tersier, dengan menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dan memasang sensor suhu dan GPS (global position system) pada kendaraan angkutan vaksin berpendingin.
Dengan teknologi tersebut suhu ruang penyimpanan vaksin dalam kendaraan dan posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan, dapat dipantau secara real time kapanpun dibutuhkan.
Baca Juga:Penerima-vaksin-covid-19-dikirim-sms-pemberitahuan-dari-kemenkes
Untuk kebutuhan otentifikasi, monitoring posisi kendaraan dan suhu vaksin, Holding BUMN Farmasi membangun Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) yang terintegrasi secara bertahap dengan sistem lain didalam dan diluar Holding BUMN Farmasi, termasuk Command Center yang dilengkapi dashboard IoT untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya; dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.
Command Center ini sempat dikunjungi oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito, disela – sela Rapat Persiapan Pengadaan Vaksin di Indonesia, pada 30 Desember 2020, di Bio Farma Bandung.
Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya mengapresiasi hadirnya SMDV ini dan berharap akan diintegrasikan dengan sistem yang ada di Kementerian Kesehatan RI.
“Kami berharap SMDV ini, dapat terintegrasi secara digital dengan sistem yang ada di Kementerian Kesehatan dan bisa diterapkan sampai dengan layanan / fasilitas kesehatan yang ada di seluruh Indonesia”, Ujar Budi Gunadi Sadikin.
Menurut Direktur Digital Healthcare Bio Farma Soleh Ayubi, sistem yang diberi SMDV akan diterapkan perdana pada pendistribusian vaksin CoronaVac dari Sinovac, untuk seluruh tenaga kesehatan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
“Bio Farma memiliki pengalaman yang panjang di tingkat nasional dan global dalam hal pendistribusian vaksin, yang sesuai dengan prinsip Good Distribution Practice (GDP) atau Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Salah satunya adalah pemantauan posisi dan suhu selama dalam perjalanan dari Bio Farma hingga titik ahir pengantaran. Dari pengalaman tersebut, kami melengkapinya dengan teknologi digital IoT, yang dapat dimonitor melalui Command Center Holding BUMN Farmasi. Command Center ini, salah satu cara Bio Farma untuk menjamin kualitas vaksin, dengan memanfaatkan teknologi digital," ujarnya.
Soleh Ayubi menambahkan, bila selama perjalanan terdeteksi suhu diluar batasan yang ditentukan, maka sistem akan mengirim peringatan (alert) ke Command Center untuk selanjutnya petugas di command center akan mengambil tindakan, dengan menghubungi driver yang membawa kendaraan tersebut dan memberikan instruksi yang diperlukan.
Selain dashboard IoT pergerakan vaksin dapat dimonitor di Command Center dengan alur proses, yaitu pada saat pengiriman vaksin, dapat dimonitor berapa total keseluruhan jumlah Delivery Order (DO), jumlah DO yang siap dikirim, jumlah DO yang dalam perjalanan dan jumlah DO yang sudah sampai serta perbandingan antara DO untuk jalur pemerintah dan jalur mandiri, peta pengantaran DO, rasio pengiriman DO yang terlambat sampai maupun sesuai waktu serta melihat detail dari DO (No DO, Kode Tersier, Kode Sekunder dan Kode Vial).
"Informasi yang ditampilkan pada command center ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait, sesuai dengan kewenangan guna menjamin kualitas dan keamanan vaksin, serta disebarkan sesuai alokasi secara cepat, efektif, dan efisien, " pungkasnya.
(Ida)
Baca Juga:
1. Program Sedekah100, Solusi Masalah Anda Dengan Cara Berbagi
2. Pelayanan Umroh Terbaik dari PT. Albadriyah Wisata
3. Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar
4. Rumah Modern Minimalis, View Danau di Bandung Barat Harga Rp300 Jutaan