Emil saat menghadiri Rapat Evaluasi PPKM di Kawasan Bodebek di Makodam Jayakarta, Kamis (4/3/2021).
Bandung, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menilai, program Kampung Tangguh Jaya (KTJ) di Kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekas) dapat menekan laju penularan COVID-19.
Hal itu dikatakan Emil usai menghadiri Rapat Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kawasan Bodebek di Makodam Jayakarta, Kamis (4/3/2021).
"Satu konsep dari Kapolda Metro Jaya dan Kasdam Jaya tentang Kampung Tangguh Jaya, adalah pengetesan bisa dilakukan tidak harus ke puskesmas atau rumah sakit, tapi bisa di RW setempat oleh orang yang dilatih, khususnya TNI/Polri," kata Emil.
"Melalui kebijakan inilah yang membuat tracing dan testing bisa menekan laju penularan COVID-19," imbuhnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Kampus Baru Untirta di Serang, Banten
Emil melaporkan, saat PPKM Mikro, TNI/Polri melalui Bhabinkamtibmas dan Babinsa melakukan tracing secara masif di Kawasan Bodebek.
“ Yang dulunya ada 11-15 kasus di beberapa RW, sekarang jadi nol. Saya kira best practice ini akan kita lanjutkan beriringan dengan PPKM Mikro,” tuturnya.
Emil optimistis program KTJ dapat mempercepat pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment), sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
“Ini menjadi benteng pertama dalam 3T. Jadi di tiap RW tersedia posko buat pengetesan. Kami pun diuntungkan dengan hadirnya teknologi (rapid test) antigen,” ucapnya.
“Puncaknya, minggu ini tidak ada zona merah karena kerja keras semua pihak, khususnya TNI/Polri dan satu konsep dari Pak Kapolda dan Pak Kasdam tentang Kampung Tangguh Jaya,” tambahnya.
Menurut Emil, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya, terkait penanganan COVID-19 di Kawasan Bodebek.
“Kami teruskan PPKM Mikro ini karena terbukti kedisiplinan (terapkan protokol kesehatan) di atas 80 persen. Ekonomi di Kawasan Bodebek juga terus membaik," tuturnya.
“Kemudian keterisian rumah sakit bagi pasien covid-19 di Bodebek turun. Yang tadinya di awal tahun 80 persen, per hari ini di minggu ini turun menjadi 59 persen," imbuhnya.
(Adi)
Baca Juga:
Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar