Foto: Ilustrasi
Beritainspiratif.com - Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 secara bertahap telah diberikan kepada masyarakat sejak bulan Januari 2021 lalu, dan saat ini pemberian vaksin Covid-19 tersebut telah memasuki tahap dua bagi pelayan publik dan lansia.
Lantas apakah ada hal khusus yang harus dipersiapkan jelang vaksinasi?
Pakar Virologi dan Imunologi dari UGM, dr. Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D., menyebutkan tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan menjelang vaksinasi Covid-19.
"Sebenarnya tidak ada persiapan spesifik yang mesti dilakukan dari sisi medis, misalnya harus konsumsi makanan, minuman, atau obat tertentu," terangnya dilaman resmi UGM, Jumat (12/3/2021).
Kendati begitu, sebelum pemberian vaksin masyarakat diharapkan memperhatikan sejumlah hal supaya memperoleh hasil optimal. Salah satunya dengan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Hal itu dapat diperoleh antara lain dengan konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.
Baca Juga: Cegah Longsor, 2.265 Bibit Pohon Ditanam di Batujajar Kab. Bandung Barat
Selanjutnya, istirahat yang cukup. Hindari melakukan kegiatan berat yang mengakibatkan kelelahan sehingga saat menerima vaksin kondisi tubuh dalam keadaan prima.
Lalu, perlukah mengonsumsi obat pereda rasa nyeri untuk mengurangi rasa nyeri pasca vaksinasi? Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini menyampaikan konsumsi obat pereda nyeri tidak disarankan karena injeksi vaksin hanya menimbulkan nyeri yang ringan. Obat pereda nyeri hanya diberikan atas indikasi dokter pada kondisi tertentu.
Demikian pula dengan obat anti alergi tidak disarankan untuk dikonsumsi menjelang vaksinasi. Hakim menerangkan bahwa sebelum divaksin petugas kesehatan akan melakukan skrining riwayat kesehatan termasuk alergi. Apabila ada riwayat alergi berat terhadap komponen vaksin maka tidak akan diberikan vaksin Covid-19.
"Jangan lupa untuk tetap patuh menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, memghindari kerumunan, serta membatasi mobilitas," tuturnya.
Yanis
Baca Juga:
Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar