Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono pada acara Forum Geologi Nasional yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (23/3/2021)
Bandung, Beritainspiratif.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong Badan Geologi melakukan kegiatan penyelidikan dan explorasi sumberdaya mineral, untuk menemukan endapan-endapan mineral baru dan critical mineral serta peningkatan status sumberdaya baik terhadap komoditi utama maupun mineral ikutan.
Hal itu dikarenakan kurangnya pasokan sumber daya akibat tidak adanya penemuan lokasi mineral baru.
"Dalam 10 tahun terahir tidak ada penemuan lokasi mineral baru, yang disebabkan antara lain keterbatasan anggaran explorasi mineral, " kata Arifin pada pembukaan Forum Geologi Nasional yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (23/3/2021).
Kegiatan tersebut diikuti 500 peserta perwakilan dari kementerian dan lembaga riset, asosiasi pemerintah daerah, stakeholder bidang kegeologian serta perwakilan BUMN bidang pertambangan mineral, migas, dan panas bumi.
Ia mengungkapkan anggaran explorasi mineral di Indonesia, hanya 1 persen dari dunia atau sekitar $100 juta.
Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2006-2014, yang mencapai 2,5 % dari (anggaran explorasi) dunia.
"Secara global biaya explorasi dipengaruhi oleh peningkatan biaya komoditas logam dan kecenderungannya akan terus meningkat, dengan kemudahan izin explorasi di kawasan hutan," ujarnya.
Baca Juga: 6 BUMD Jabar Raih Penghargaan 'Indonesia Best BUMD Award 2021'
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menyatakan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan dan explorasi untuk penemuan potensi dan sumber daya baru, termasuk potensi mineral, batubara, panas bumi dan minyak bumi di berbagai wilayah.
"Termasuk fokus pemerintah saat ini terkait hilirisasi sumber daya, membutuhkan data potensi mineral dan batubara yang termutahirkan, " ucapnya.
Selain itu sambung Eko, pihaknya juga berupaya mendorong peran Badan Geologi pada sektor energi dan sumber daya mineral, untuk pembangunan berkelanjutan.
Dalam kaitan ini, Badan Geologi tengah merancang Center of Excellence Geologi Indonesia (CoE).
CoE kegeologian terdiri atas eksplorasi, konservasi lingkungan, mitigasi bencana geologi, rekomendasi teknis, dan pelayanan di bidang energi, mineral, sumber daya alam, tata ruang, dan IPTEK.
Ia berharap dalam rentang waktu empat tahun ke depan, yakni antara tahun 2021-2024, CoE di bidang geologi dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang energi, mineral, SDA, tata ruang, dan IPTEK pada 2024.
"Tentu saja muara dari pelbagai upaya tersebut adalah perlindungan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum. Dalam arti dengan mengedepankan pelbagai peningkatan di bidang kegeologian tersebut, diharapkan menjadi upaya dasar bagi tercapainya kemelekan mitigasi secara dini terhadap kemungkinan bencana geologi," ujarnya.
CoE ini lanjut Eko, menjadi data dasar bagi pengupayaan eksplorasi sumber daya di tanah air, pengembangan tata ruang yang dimanfaatkan untuk ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Hal itu sejalan dengan tema Forum Geologi Nasional yakni “Geologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
“Kami berharap Forum Geologi Nasional ini menjadi ajang diskusi dengan para stakeholder terkait, sebagai masukan bagi Badan Geologi untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan," pungkas Eko.
(Ida)
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar