Personel Pos Laktutus saat ajarkan warga cara pembuatan tempe di Kabupaten Belu, NTT (13/5/2021) / Foto: Dok.Dispenad
Jakarta, Beritainspiratif.com - Guna membantu mendorong perekonomian masyarakat, personel Pos Laktutus Satgas Pamtas RI-PNG mengajarkan cara pembuatan tempe kepada warga Desa Fohoeka Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, NTT.
Demikian disampaikan Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, dalam keterangan tertulisnya di Mako Satgas, Atambua Barat, Kamis (13/5/2021).
Dalam keterangannya Dansatgas menyebutkan bahwa pelatihan yang diberikan oleh anggota Pos Laktutus tersebut merupakan langkah positif untuk menularkan sekaligus membantu meningkatkan perekonomian warga di perbatasan.
“Harapan kita masyarakat bisa memiliki penghasilan tambahan, selain dari pekerjaan sehari-hari. Sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian, khususnya di wilayah perbatasan,” katanya.
Baca Juga: Kakorlantas Polri Siapkan 109 Check Point dan Perketat Arus Balik
Dijelaskan Bayu, proses pembuatan tempe yang diajarkan anggotanya tersebut tidaklah sulit karena bahan-bahannya mudah diperoleh, dan bisa dilakukan di rumah bahkan bisa malam hari sehingga tidak mengganggu pekerjaan masyarakat disiang hari.
“Mereka kita ajarkan tahap demi tahap sampai tempe siap dikonsumsi,” tuturnya.
“Mulai dari pemilihan bahan-bahan, sampai resep takaran campuran yang pas antara ragi dengan kedelai sehingga enak untuk dimakan,” tambah Bayu Sigit.
Ia pun mengapresiasi personel pos jajarannya yang tidak mengenal waktu dalam membantu masyarakat, terlebih pelatihan tersebut dilakukan saat Lebaran Idul Fitri 1441 H.
Sebelumnya Dansatgas Letkol Inf Bayu Sigit juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H tahun 2021 kepada seluruh Umat Islam yang berada di Kabupaten Belu semoga melalui suasana Idul Fitri, kita kembali kepada fitrah sebagai manusia yang bersih dan siap menyongsong kehidupan baru yang lebih baik lagi.
Sementara itu Danpos Laktutus Serka Sudarmono yang terjun langsung bersama anggotanya untuk mengajarkan warga cara pembuatan tempa mengatakan sangat senang dan bangga karena antusias warga terutama ibu-ibu desa setempat begitu besar.
“Saya senang, para ibu-ibu antusias mengikuti pelatihan pembuatan tempe yang kita ajarkan,” katanya.
Selama proses pelatihan, papar Serka Sudarmono, ibu-ibu mengikuti tahap demi tahap, mulai dari cara pemilihan benih kedelai dengan kualitas bagus, cara membersihkannya, kemudian lamanya kedelai direndam (sehari atau minimal 8 jam), kemudian pembersihan kulit kedelai hingga direbus sampai mendidih.
Setelah itu, tuturnya, kedelai tadi diangkat dan dikeringkan hingga suhunya betul-betul siap ditaburi ragi. Kemudian ragi diaduk sampai rata ke seluruh kedelai, masukan biji kedelai ke dalam daun atau plastik yang sudah disiapkan dan simpan tempe yang sudah dibungkus (tempe mentah) di dalam rak atau wadah dengan sirkulasi udara yang baik dan pastikan tidak terkena sinar matahari. Diamkan selama 2-3 hari, setelah itu tempe siap untuk di konsumsi.
Sementara salah seorang warga yang ikut pelatihan pembuatan tempe Mama Linda mengucapkan terimakasihnya kepada Pos Laktutus yang telah bersedia dengan senang hati mengajarkan cara pembuatan tempe dari awal hingga menjadi tempe mentah.
“Kita tunggu 2 sampai 3 hari ke depan baru bisa melihat hasilnya dan semoga kita bisa menikmatinya bersama,” ujarnya.
Ia juga berharap jika praktek pembuatannya berhasil, akan mencobanya sendiri minimal untuk konsumsi sendiri atau bisa juga untuk dijual sebagai tambahan uang dapur. (Dispenad).
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar