Bandung, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik Herman Suherman dan TB Mulyana Syahrudin, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cianjur hasil Pilkada Serentak 2020.

Pelantikan berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021), dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dalam sambutannya Gubernur berharap, pasangan Herman dan Mulyana dapat mendongkrak sektor pertanian dan pariwisata di Cianjur. Kedua sektor tersebut mampu menjadi mesin penggerak Ekonomi Cianjur.

"Maksimalkan pertanian di Kabupaten Cianjur. Jangan ada satu jengkal tanah di Kabupaten Cianjur yang tidak menjadi manfaat dalam ketahanan pangan," katanya.

Baca Juga: Larangan Mudik Berakhir Hari Ini, Korlantas Putarbalikan 461.626 Kendaraan

Menurut Gubernur panorama pegunungan, air terjun, dan pantai, dapat menjadi daya tarik wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Kabupaten Cianjur.

Selain itu, budaya dan atraksi khas harus terus didorong untuk menyempurnakan Cianjur sebagai destinasi wisata yang memesona.

Jika potensi pertanian dan pariwisata mampu dimaksimalkan, pembangunan Cianjur bagian selatan, utara, dan tengah, dapat berjalan beriringan.

Ia juga menyarankan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur yang baru, menerapkan konsep Pentahelix dengan menggandeng lima unsur, yaitu ABCGM (Akademisi, Bisnis, Community, Government, dan Media), dalam setiap proses dan kegiatan pembangunan.

"Cari inovasi, upaya, untuk membangun Cianjur selatan setara Cianjur tengah dan utara," ucapnya.

"Bangunlah Cianjur dengan konsep Pentahelix. Harus bersatu padu membangun Cianjur. Konsep kolaborasi ini harus dimaksimalkan, semua harus dibangun oleh semua orang," imbuhnya.

Ridwan Kamil pun menitipkan pesan kepada kepala daerah yang dilantik hari ini. Pertama adalah integritas. Menurutnya, tidak sedikit kepala daerah yang tersandung masalah hukum, karena benteng integritasnya jebol.

Pesan selanjutnya yakni melayani masyarakat dengan tulus. Aktivitas terjun ke lapangan melihat situasi dan kondisi secara nyata juga menjadi bagian dari kerja pemimpin.  

Kemudian profesional. Pemimpin, harus selalu profesional dengan menambah ilmu–ilmu baru setiap harinya baik kepemimpinan, menajemen, kebijakan publik, dan bidang lain.

"Layani rakyat dengan sepenuh hati. Pemimpin itu kelompok M bukan D, jadi melayani bukan dilayani, membantu bukan dibantu, menolong bukan ditolong," ucapnya.

"Kualitas kepemimpinan harus profesional. Dunia sudah berubah, geopolitik bergeser, teknologi sudah memaksa. Jangan jadi pemimpin jadul, kuasai digital, kuasai dunia 4.0 untuk Kabupaten Cianjur," tambahnya.

(Adi)

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar