Gubernur Jabar saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara, di Lembang Kabupaten Bandung Barat, Selasa (25/5/2021) / Foto: Humas Jabar
Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberi perhatian lebih terhadap Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Hal itu dikarenakan pendamping Posyandu memiliki tugas penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Selain memastikan balita mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup, Pendamping Posyandu juga berperan penting dalam mencegah stunting.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), pada tahun 2045 Indonesia diprediksi akan menjadi negara adidaya, bila anak mudanya kompetitif dan produktif.
Maka, jika anak mudanya gagal tumbuh (stunting), tidak bisa menjadi mesin negara tapi akan jadi beban negara. Karena itu diharapkan angka stunting di Jawa Barat terus turun hingga nol, dari sekarang 26 persen.
"Tugas kader Posyandu agar bayi-bayi yang diurus menjadi anak yang sehat melalui pemberian makanan bergizi maupun sosialisasi kepada masyarakat," kata, Emil saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara, di Lembang Kabupaten Bandung Barat, Selasa (25/5/2021).
Baca Juga: Yuk Investasi Saham Untuk Masa Depan
Emil pun berharap jumlah posyandu terus ditingkatkan, sehingga tidak ada bayi yang lahir di Jawa Barat tidak tersentuh oleh program kesehatan.
"Saya juga minta hasil kerja pisyandu dievaluasi, karena dari total posyandu yang ada, baru 30 persen berstatus mandiri. Sisanya dinilai belum masuk klas baik, harus dievaluasi kenapa, apa kurang semangat, kurang motivasi atau kurang anggaran, " ucap Emil.
Emil pun menilai salah satu penentu lahirnya manusia yang unggul adalah para kader posyandu.
"Akibat pandemi covid-19, saya coret bangun jalan, bangun jembatan, macam-macam. Tapi khusus posyandu, harus dipertahankan. Kita sisihkan anggaran untuk memaksimalkan peran posyandu," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, pada 2021 ini pihaknya mengucurkan bantuan sebesar Rp105,4 miliar untuk memaksimalkan keberadaan posyandu.
Melalui program Pendamping Posyandu Juara tersebut, menurutnya hibah Rp78,5 miliar akan digunakan untuk operasional 49.509 posyandu dan operasional pokja di seluruh desa di Jawa Barat yang berjumlah 5.312.
Melalui bantuan ini masing-masing posyandu akan menerima Rp1,75 juta per tahun, yang bisa digunakan untuk penyediaan bahan makanan sebagai media penyuluhan gizi masyarakat, pelatihan kader bersama pendamping posyandu desa, pemenuhan alat posyandu, dan operasional lainnya.
Selain itu, menurut Bambang pihaknya juga memberikan bantuan keuangan Rp26,9 miliar untuk membantu operasional 27 kelompok kerja operasional (pokjanal) posyandu di 27 kabupaten/kota, pokjanal posyandu Kecamatan, 645 pokjanal kelurahan, dan operasional 10.194 posyandu kelurahan.
"Dari bantuan keuangan, setiap posyandu juga akan mendapat bantuan operasional Rp1 juta," katanya.
(Ida)
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar