Peragaan penggunaan limbah cangkang telur sebagai pupuk dan biopestisida oleh tim KKN-PPM Virtual Integratif Unpad tahun 2021 (Foto: Humas Unpad)
Bandung, Beritainspiratif.com - Tim KKN-PPM Virtual Integratif Universitas Padjadjaran tahun 2021 dengan dosen pembimbing Dr. Atiek Rostika Noviyanti, M.Si menggelar diskusi kelompok terpumpun tentang pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai pupuk dan biopestisida. Acara tersebut digelar secara daring pada 1 – 2 Agustus lalu.
Diskusi tesebut bertajuk “PSBB Cek” yang merupakan singkatan dari “Pupuk serta Biopestisida Berbahan Cangkang Endog Kekinian”. FGD digelar untuk mengurangi limbah cangkang telur untuk dimanfaatkan lebih lanjut oleh masyarakat.
Diungkap dilaman resmi Unpad, berdasarkan hasil observasi, angka konsumsi telur di Indonesia tiap tahunnya meningkat. Hal ini berimbas pada meningkatnya limbah by product berupa cangkang telur. Limbah tersebut biasanya hanya akan dibuang begitu saja oleh industri UMKM, restoran, atau bahkan di skala rumah tangga. Padahal, cangkang telur memiliki kandungan kalsium yang tinggi, cangkang telur dapat diolah menjadi pupuk dan biopestisida.
Baca Juga: Majukan Sepakbola Indonesia, PSSI Gandeng 7 Universitas
Para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari 10 kabupaten/kota di Jawa Barat. Peserta berasal dari berbagai kalangan, diantaranya pelajar dan ibu rumah tangga,
Digelar selama 2 hari, acara meliputi diskusi terbuka tentang pemanfaatan cangkang telur dan penayangan video tutorial pembuatan pupuk dan biopestisida dari cangkang telur. Pada kesempatan tersebut juga digelar sayembara bagi peserta untuk membuat video kreatif tentang pembuatan pupuk atau biopestisida dari cangkang telur.
“Pembuatan pupuknya sangatlah gampang jadi kita dapat memupuk tanaman kita secara cuma-cuma dengan menggunakan cangkang telur yang biasanya hanya kita buang begitu saja,” ujar Alif Nurul salah satu peserta “PSBB Cek” yang mengikuti sayembara video tersebut.
Adapun tim KKN ini meliputi Esti Widyaningsih (FEB), Dickry Abil (FK), Adinda Salma (FK), Annisa Nafis (FISIP), Rifqi Aufan (FISIP), Badra Jultouriq (FISIP), Aji permana (Fapet), Dini Fitria (Fkep), Nur Bilqis (Fkep), dan Qariba Zaki (FTG).
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar