Walikota Bandung saat peninjauan KPSM RW 08 Kelurahan Sarijadi, Selasa (24/8/2021) / Foto: Prokopim Kota Bandung
Bandung, Beritainspiratif.com - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial terus mendorong setiap Rukun Warga (RW) di Kota Bandung memiliki kawasan Pengelolaan Sampah Mandiri (KPSM). Apalagi jika mampu mengelola hingga 70 persen, sehingga jumlah sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin sedikit.
Wali kota meminta wilayah lain di Kota Bandung untuk mencontoh KPSM di RW 08 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Sukasari.
“(Di sini) Sudah 70 persen sampah dikelola mandiri. Saya intruksikan untuk diduplikasi kepada wilayah mulai dari kelurahan sampai RW,” tuturnya di sela-sela peninjauan KPSM RW 08 Kelurahan Sarijadi, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Kota Bandung Raih Penghargaan Ajeg dan Pinunjul dari BI Jabar
Pada kesempatan itu, wali kota juga meresmikan pencanangan KPSM di kawasan tersebut. Pencangan tersebut merupakan salah satu bagian dari program lingkungan seperti Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) maupun Buruan Sae.
Terkait pendanaan, ia mengatakan, komunitas bisa mengelola sampah dengan anggaran yang tak besar. Karena dengan kemandirian setiap rumah tangga, rumah di kawasan tersebut mampu mengelola sampah masing-masing.
“Sangat murah, dengan swadaya ini cukup. Karena kalau mau pakai teknologi tinggi itu triliuanan. Kota Bandung harus siapkan dana. Dengan swadaya ini cukup,” bebernya.
Atas perkembangan setiap warga yang mandiri seperti ini, wali kota berencana menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwal) terkait Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) untuk menjelaskan mengenai penanganan sampah.
“Perwalnya nanti kita masukan soal penanganan sampah, akan diterapkan tiap RW,” tuturnya.
Ia yakin Kota Bandung akan mencapai zero waste jika masyarakatnya mandiri mengelola sampah seperti ini.
“Saya semakin yakin Kota Bandung ini dengan diterapkan KPSM akan terintegrasi dengan program lainnya. Seperti Buruan Sae maupun Kang Pisman,” katanya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asep Saeful Gufron menyampaikan, data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung menyebutkan, timbunan sampah mencapai 1.628 ton per hari. Dari jumlah itu sebanyak 70 persen sampah rumah tangga.
“Solusi sampah rumah tangga yang akan kita masifkan dengan inovasi Salam Daya (Sampah Terkelola Masyarakat Berdaya) sebagai strategi penguatan PIPPK pada solusi pengelolaan sampah mandiri,” tuturnya.
Aparat kewilayahan khusunya warga RW 08 tengah memanfaatkan langsung dengan PIPPK. Inovasi ini bisa menunjang optimalisasi pemanfaatan sebagian anggaran stimulan untuk pengelolaan sampah mandiri.
"Ini bersinergi dan terintegrasi dengan gerakan Kang Pisman dan Buruan Sae,” kata Asep.
Sedangkan Ketua RW 08, Asep Mulyana mengatakan, KPSM merupakan kelompok atau komunitas dan setiap rumah tangga mampu mengelola sampah di rumah masing-masing.
“Komunitas itu seperti rumah tangga, itu pasti menghasilkan sampah. Kita berupaya untuk menerapkan kebersihan,” tuturnya.
Lewat KPSM mampu menghasilkan berbagai macam manfaat. Untuk anorganik dari bank sampah bisa untuk disedekahkan. Sedangkan residu bisa menjadi kerajinan tangan.
“Organiknya, bisa magotisasi, kompos, peternakan dan pertanian organik,” kata Asep.
Menurutnya, warga RW 08 sudah mulai sadar akan pentingkan kebersihan. Maka dengan mengelola sampah di tiap rumah tangga menjadi hal yang biasa.
"Alhamdulillah warga sudah mampu memilih dan memilah sampah,” katanya.
RV/-
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar