Guru Besar FTP UGM, Prof. Dr, Ir. Sri Anggrahini, M.S., saat pidato orasi ilmiah pada puncak Dies Natalis FTP UGM ke-58 di Auditorium FTP UGM, Senin (20/9/2021) / Foto: dok. Humas UGM
Yogyakarta, Beritainspiratif.com - Kopi tidak hanya sekedar minuman, namun jika minum secangkir kopi di pagi hari bisa menjaga stamina tubuh. Lalu, minum secangkir kopi di sore hari bisa membantu agar mata tetap terjaga pada malam hari untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk.
Namun, yang lebih menarik dari kopi ternyata banyak mengandung senyawa antioksidan sehingga memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.
Hal itu dikemukakan oleh Guru Besar FTP UGM, Prof. Dr, Ir. Sri Anggrahini, M.S., dalam pidato orasi ilmiah dalam puncak Dies Natalis FTP UGM ke-58 di Auditorium FTP UGM, Senin (20/9/2021). Dalam orasinya, Sri Anggrahini menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul “Kopi untuk Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19” seperti dilansir dilaman resmi UGM.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Hingga 4 Oktober, Jawa - Bali Tidak Ada Level 4
Baca Juga: Kapolri Apresiasi Vaksinasi Massal yang Digelar Akpol 1997 Serentak di 34 Polda
Di berbagai penelitian di luar negeri, kata Sri, kopi menduduki peringkat teratas sebagai asupan yang dinilai mampu mencegah paparan Covid-19. Hal itu mendukung banyak penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kopi bisa meningkatkan kekebalan tubuh karena adanya kandungan polifenol dan fenolik yang memiliki sifat antioksidan.
Meski mampu meningkatkan kekebalan tubuh, imbuhnya, namun dianjurkan tidak mengonsumsi kopi dalam keadaan perut kosong.
“Minum kopi saat perut kosong bisa memungkinkan naiknya kadar gula darah, asam lambung naik dan risiko kena sakit maag,” katanya.
Penelitian soal khasiat kopi ini menurutnya perlu ditindaklanjuti agar bisa mendorong masyarakat kita gemar mengonsumsi kopi serta mengetahui batas aman mengonsumsi kopi sesuai dengan yang dianjurkan.
Tidak hanya itu, kopi juga bisa digunakan untuk mendeteksi seseorang terkena covid atau tidak.
“Umumnya penderita covid mengalami gejala hilangnya indera penciuman atau anosmia. Kopi bisa digunakan untuk mendeteksi gejala tersebut karena memiliki rasa dan aroma yang kuat,” ujarnya.
(Yanis)
Baca Juga:
PT KAI Buka Lowongan SMA hingga S1 Berbagai Formasi
Oded Ingin Imam Muda Pimpin Masjid di Kota Bandung
MUNGSOLKANAS, Masjid Tertua di Kota Bandung
Webinar Geodesink ITB: Jakarta Tidak Tenggelam, Tapi Tergenang
Inilah Sejumlah Acara Hari Jadi Kota Bandung Ke-211 di Masa Pandemi