Dinding sempadan Sungai Cipamokolan yang dibangun tembok penahan yang permanen. / Foto: Bicom-Yayan
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui kolaborasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan Sektor 22 Satgas Citarum Harum, terus berusaha menghadirkan fasilitas publik yang nyaman bagi masyarakat, meskipun di tengah keterbatasan kemampuan anggaran dan upaya penanganan pandemi Covid-19. Hal tersebut dibuktikan dengan dilakukannya peresmian penataan di bantaran Sungai Cipamokolan, pada Selasa (5/10/2021).
Bantaran Sungai Cipamokolan yang diresmikan dan telah ditata dengan apik tersebut berada di samping Jalan Raya Cikajang tepatnya di perbatasan antara wilayah Kecamatan Arcamanik dan Kecamatan Antapani.
Baca Juga: Tanpa Nama, 68 Makam Pahlawan di Takokak Cianjur Selatan Harus Dijaga
Di bagian samping sungai terlihat bersih dan ditanami berbagai pohon yang didukung juga konsep kelompok Buruan SAE (Sehat, Alami, Ekonomis).
Dilokasi tersebut yang berdekatan dengan Sekolah Islam Mutiara Hati, pada bagian dinding sempadan sungai dibangun tembok penahan yang permanen. Di bagian atasnya juga dipercantik dengan taman dan area publik yang menyediakan arena bermain sepatu roda serta dilakukan penaburan ikan ke sungai Cipamokolan.
Baca Juga: Jelang HUT ke-30, PT LEN Beri Bantuan Paket Sembako ke Pemkot Bandung
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan, hadirnya penataan ini merupakan buah dari kebijakan strategisnya dalam mengedepankan kolaborasi. Lewat komunikasi yang baik, BBWS wilayah Citarum dan Sektor 22 Satgas Citarum Harum bersedia berbagi peran dalam menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat.
"Ini dalam upaya menghadirkan visi Bandung Nyaman. Artinya semua wilayah Kota Bandung akan ditata secara bertahap, sehingga bisa nyaman bagi masyarakat," kata wali kota saat peresmian.
Wali kota mengatakan, saat ini dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung masih fokus menangani pandemi Covid-19. Walaupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung juga masih anjlok, tetapi pihaknya tetap mengupayakan penataan kawasan dan menghadirkan fasilitas publik yang nyaman. Apalagi jika menyangkut dengan urusan sungai secara langsung.
Dia menegaskan, meminimalisir terjadinya banjir menjadi konsentrasi Pemkot Bandung. Sehingga masalah aliran sungai menjadi perhatian khusus Pemkot Bandung.
"Kurang lebih ada 41 aliran sungai yang membelah Kota Bandung dari hulu ke hilir. Ini semua sedang ditata satu per satu. Sungai Cipamokolan yang kemarin dari Rancacili, sekarang di sini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Citarum, Bastari mengungkapkan, Sungai Citarum melewati 14 kabupaten dan kota yang merupakan hampir 30 persen wilayah Jawa Barat. Sehingga memerlukan peran dari semua pihak untuk menjaga kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Termasuk Kota Bandung yang dialiri anak Sungai Citarum.
Bastari sangat antusias ketika diajak berkolaborasi menata Sungai Cipamokolan. Keberhasilan penataan ini menurutnya, harus menjadi cerminan bagi daerah lain dalam rangka penuntasan permasalahan sungai melalui soliditas antar pemangku kebijakan.
"Ini adalah contoh bagaimana sinergisitas Satgas Citarum Harum, pemerintah kota, Kementerian PUPR menjaga lingkungan. Baik sungai sebagai wujudnya, maupun fungsinya sebagai sumber air," kata Bastari.
Bastari mencontohkan fenomena yang muncul ketika penataan wilayah sungai di salah satu daerah di Jakarta. Menurutnya, penataan ini bukan persoalan estetika atau kenyamanan semata, melainkan turut memberikan dampak besar bagi sejumlah aspek kehidupan.
"Ada contoh di Jakarta, penataan sungai itu menurunkan tingkat kriminalitas. Kemudian juga tingkat kesehatan naik. Jadi ini sangat berpengaruh kepada peningkatan aspek kehidupan," jelasnya.
Sedangkan Komandan Sektor 22 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf. Eppy Gustiawan menuturkan, program penataan bantaran Sungai Cipamokolan ini memang tidak mudah. Namun, kolaborasi antar instansi yang menunjang proses penataan berjalan dengan lancar.
"Sebelumnya kita tata sesuai peran yang ada. Di situ ada bangunan liar, sedimentasi, limbah domestik, itu kita tata. Kita berkolaborasi juga, tidak sendiri," ungkap Eppy.
Oleh karenanya, ia berharap besar apabila semua elemen masyarakat berperan menjaga dan merawat kelestarian lingkungan di Sungai Cipamokolan. Utamanya, yang saat ini sudah lebih indah dengan beragam fasilitas publik.
"Dengan adanya penataan, kita bisa merawat lingkungan yang ada. Karena tidak hanya peran dari satgas aja, tapi peran dari masyarakat secara menyeluruh," harapnya.
(RV)
Baca Juga:
Inilah Daftar PPKM Level 1 - 3 di Jawa dan Bali, Berlaku 5 - 18 Oktober
NIK di KTP Akan di Integrasikan Jadi NPWP
Pertama Kalinya, Wisuda Luring ITS Gunakan Konsep Drive Thru
Panglima TNI Sematkan Brevet Wing Kehormatan Penerbang Kepada 4 Pejabat Negara
Menkes: Indonesia Peringkat Ke-5 Dunia, Jumlah Penduduk yang Sudah Divaksin
Provinsi Bali Raih Predikat Pelaksana PPKM Mikro Terbaik Provinsi dan Kab/Kota