Foto: dok. Kominfo
Bandung, Beritainspiratif.com - Kementerian Kominfo menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Seri Kedua dengan tema “Transformasi Menuju KIM Digital” secara daring pada Rabu, (13/10/2021).
Acara webinar Transformasi Menuju KIM Digital ini digelar Dinas Kominfo Provinsi Bali, Rabu (13/10/2021) yang juga ditayangkan secara virtual melalui channel Kominfo dan diikuti oleh KIM seluruh Indonesia melalui aplikasi zoom (Hybrid), termasuk peserta dari KIM di Kota Bandung.
Acara yang dibawakan oleh Moderator Tizma Niar, menghadirkan narasumber Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo Hasyim Gautama, Founder Jago Tanpa Kuliah Phinki Suryo Pranoto, Tenaga Ahli Menteri Kominfo Donny Budi Utoyo, dan Programer Rumah Digital Indonesia Mukie Syakurrahman.
Baca Juga: Bareskrim Polri Bentuk Tim Khusus Berantas Pinjol Ilegal
Baca Juga: 5 Kali Juara, Jabar Provinsi Pertama Juara Umum PON di Papua
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo Hasyim Gautama menjelaskan bahwa transformasi masyarakat digital melibatkan banyak aspek.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya menciptakan ekosistem digital dengan mendorong SDM di berbagai bidang untuk melakukan transformasi digital.
Untuk itu berdasarkan Peraturan Kominfo No.8 tahun 2019 Pasal 16 Kominfo memandang Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai mitra strategis pemerintah dalam hal diseminasi informasi publik di akar rumput turut didorong untuk terus bergerak lebih modern dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi berbagai teknologi informasi.
“Tugas kami (Kominfo) mengupayakan agar bangsa ini dapat bertransformasi diri menuju masyarakat digital. Jadi tidak hanya HP saja yang smart, tapi orangnya juga harus smart," ujarnya.
Ia menegaskan KIM telah dibekali dengan kemampuan teknis cara membuat konten foto dan video yang kreatif dan positif.
Hal ini menurutnya agar KIM dapat turut membanjiri internet dengan konten-konten positif.
Ia juga menekankan agar konten-konten yang diciptakan senantiasa menonjolkan budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah.
“Kita kan punya budaya masing-masing. Misal ada huruf Bali, ada huruf Jawa, yang merupakan aset budaya nasional dengan karakteristik dan kearifan lokal yang berbeda-beda." jelasnya.
"Ini menjadi modal kita untuk bisa eksis dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita punya potensi yang berbeda karena banyaknya kearifan lokal,” imbuhnya.
Baca Juga: Menang 2 - 0 Atas Bhayangkara FC, Teja Paku Alam MAN OF THE MATCH
Baca Juga: Pengurus FK KIM Kota Bandung 2021-2024 Dilantik, Ini Pesan Wali Kota
Narasumber Founder Jago Tanpa Kuliah Phinki Suryo Pranoto mengungkapkan bahwa Jago Tanpa Kuliah bukan berarti tidak perlu kuliah, namun kuliah itu memerlukan biaya cukup mahal. Sehingga kuliah itu semakin elite membuat kalangan menengah kebawah kurang merasakan.
"Untuk itulah saya bersama teman-teman berinisiatif membangun komunitas Jago Tanpa Kuliah dengan semuanya terintegrasi dengan traffic branding," ujarnya.
Phinki menjelaskan bahwa Brand itu lebih sekedar tampilan logo dan menarik, secara visual.
"Kekuatan Brand diibaratkan seperti gunung es, ada area yang berwujud dan ada area yang tidak berwujud. Area yang berwujud hanya tampak bagian atasnya seperti logo, visual, padahal area bagian bawah itu jauh lebih besar ditonjolkan seperti kualitas produk atau pelayanannya," tegasnya.
Sementara itu Tenaga Ahli Menteri Kominfo Donny Budi Utoyo menyampaikan pentingnya peranan KIM untuk turut serta membantu pemerintah dalam memberantas peredaran hoaks.
“Saya mengajak kawan-kawan (KIM) untuk bersama-sama temukenali hoaks. Karena hoaks ini sangat mengganggu stabilitas nasional. Bagaimana kalau kita menerima informasi di WhatsApp yang kita nggak tahu ini hoaks atau bukan, segera kroscek kebenarannya di situs resmi Kominfo dan situs-situs terpercaya lainnya,” jelasnya.
Paparan selanjutnya pada sessi ketiga disampaikan secara online oleh Programer Rumah Digital Indonesia Mukie Syakurrahman dengan materi pemahaman website.
Mukie memaparkan bahwa website terbagi dalam dua kategori yakni website statis dan dinamis. Dibutuhkan SEO agar website dapat ranking teratas di pencarian google. Dan dalam pembuatan website juga harus memperhatikan pentingnya 6 unsur ini.
“Logo, Tagline, Content, Domain, Hosting/server dan CMS Wordpress. Unsur unsur ini yang harus diperhitungkan dalam pembuatan websete,” ungkapnya.
Tonton Juga: Video Youtube Webinar Kominfo 'Menuju KIM Digital'
Pada bagian akhir acara moderator Tizma Niar, mengingatkan peserta untuk mengirimkan evaluasi dan post test dari link yang telah dikirim kepada peserta.
Kepada peserta juga diberikan e-Sertifikat yang dikirim melalui email dan dapat diunduh dan cetak sendiri oleh peserta.
Pada bagian akhir juga diumumkan penanya terbaik kepada peserta dan mendapatkan voucher belanja.
(Yanis)
Baca Juga:
PON XX Papua Berakhir, JABAR Pertahankan Gelar Juara Umum
Pengaduan Satgas Antirentenir Kota Bandung, Hubungi di Nomor Ini
Pemerintah Akan Tindak Tegas Praktik Pinjaman Online Ilegal
PD Kebersihan Kota Bandung Resmi Dilikuidasi
Dokumen Hilang, Begini Cetak Sendiri Akta Kelahiran, KK, dan Akta Kematian
Pengurus FK KIM Kota Bandung 2021-2024 Dilantik, Ini Pesan Wali Kota