Bandung, Beritainspiratif.com - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Sukamiskin menyelenggarakan acara Gelar Karya Produk Unggulan yang menampilkan berbagai karya dari warga / RW Sukamiskin, berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik Kota Bandung, Minggu (21/11/2021).

Acara dibuka Lurah Sukamiskin Farida Agustini, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah ikut berpartisipasi menampilkan produknya.

“Dengan mengucapkan bismillahirohamanirohim…acara gelar karya produk unggulan ini, secara resmi saya buka,” ungkap Farida.

Sementara itu Ketua LPM Kelurahan Sukamiskin Aan Sumaedi menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara ini tetap dibatasi, mengingat Kota Bandung masih menerapkan PPKM Level 2.

"Dalam penyelenggaraan acara ini menampilkan berbagai produk unggulan dari masing-masing RW di Kelurahan Sukamiskin antara lain RW 01, RW 02, RW 08, RW 09, RW 12 dan RW 17 serta kepada peserta juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan produknya yang ditampilkan," jelasnya.

Baca Juga: KASAD Jenderal TNI Dudung Ziarah ke Makam Orang Tua di TMP Kesenden Cirebon

PAPARAN PESERTA

Ketua RW 01 Wawan Setiawan yang dikenal dengan TPST SIMPEL dengan metode magot, dalam paparannya menyampaikan bahwa kami saat ini menampilkan produk unggulan berupa mesin SIPANIK (mesin pengolah sampah organik) yang menjadi andalan sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) LPM Kelurahan Sukamiskin.

“Mesin SIPANIK ini sangat berdaya guna, yakni bisa untuk mengolah sampah organik dan untuk daun maupun ranting. Bisa juga untuk batok kelapa yang hasil olahannya dimanfaatkan untuk kerajinan berupa keranjang, pot dengan dibingkai kawat, hingga komposter penghasil kompos untuk pupuk tanaman dan karya lainnya,” jelas Wawan.

“Selain pengolahan sampah melalui media magot, kami juga dapat menghasilkan produk lain seperti eco enzim, wasima, cangkang telur untuk pupuk, tas dari sampah, dan sebagainya,” tambah Wawan.

Sementara itu Ketua RW 02 Deni, selain sebagai RW yang telah menerapkan Kawasan Bebas Sampah Kang Pisman, pada gelaran ini menampilkan produk unggulan kuliner berupa olahan ikan lele melalui media Budikdamber yang dikelola PKK RW 02.

“Kita juga ada UMKM dari Karang Taruna 02 berupa kuliner sate sea food, makroni, sosis bakar dan sebagainya,” jelas Ketua RW 02.

Baca Juga: Pemkot Bandung Usulkan 5 Lokasi Pengolahan Sampah DAS Citarum

Selain itu, pada acara ini, RW 02 juga menampilkan atraksi dari Paguron Seni Pencak Silat WIRAHMA SARI yang mempersembahkan berbagai gerakan dan kelompok usia yang merupakan warga RW 02.

Lalu pada stand berikutnya Karang Taruna dari RW 08 menampilkan kuliner berupa makanan ala korea, kemudian kentang sosis, kentang goreng, mie goreng sosis, serta produk kuliner lainnya.

“Produk kuliner RW 08 ini biasa kita tampilkan di cafe malam Karang Taruna yang berlangsung setiap malam pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu berlangsung di samping Kelurahan Sukamiskin,” ungkap salah satu Karang Taruna RW 08.

Lebih lanjut menuju ke RW 09 yang dikenal dengan pengolahan sampah melalui metode Takakura, disampaikan oleh Ketua RW 09 Dandan Sunardja, menjelaskan bahwa pengolahan sampah di wilayahnya dilakukan dengan beberapa metode antara lain Takakura, Biopori, Biodigester, Bata Terawang, Komposter, dan Magot.

“Produk unggulan kami berupa, keranjang Takakura, Bunga dari limbah sandal bekas, sabun dari minyak jelantah, pupuk organik dari daun, eco enzim, eco brick, dan kuliner jus,” jelas Ketua RW 09.

Sementara itu produk unggulan dari RW 12 menampilkan kerajinan berupa produk aksesoris RESIN yang jarang ada di pasaran dengan berbagai bentuk dan dapat digunakan sebagai kalung, anting, cincin dan sebagainya. Saat ini kami pasarkan secara online melalui media sosial. Untuk offline biasanya kami pasarkan pada kesempatan acara pameran dan even-even lainnya terutama acara musik.

Baca Juga: Panglima TNI Sowan ke Kapolri, Bahas Sinergitas TNI-Polri

“Produk ini banyak diminati juga oleh orang luar, yang harganya mencapai Rp60 ribu dan diatas Rp100 ribu. Untuk pemesanan custom juga bisa sistimnya PO,” ungkap Riki.

Menginjak pada produk unggulan dari RW 17 yang dikenal dengan kolam retensinya dengan kolam ikan metode keramba. RW dengan julukan sebagai RW wisata dan kuliner menampilkan produk kuliner makanan eRFoure Crepes.

Ketua RW 17 Muaf menyampaikan bahwa setiap Sabtu dan Minggu Crepes ini membuka lapak di Kolam Retensi.

“Selain crepes, di RW 17 saat ini kami tengah membina konveksi, dan ada juga olahraga karate, serta dari keramba kolam retensi pada hari ini kita lepas ikan lele sebanyak 50 Kg,” ungkap Muaf.

“Kami juga menampikan ikan lele terbesar dengan berat 4 Kg. Ada juga seberat 5,5 Kg dan laku terjual dengan harga Rp150 ribu berasal dari kolam retensi dengan metode keramba tadi,” tambahnya.

Acara ini selain dihadiri jajaran LKK Kelurahan Sukamiskin serta warga masyarakat Sukamiskin, juga turut hadir Camat Arcamanik Firman Nugraha dan Anggota DPRD Kota Bandung  Daerah Pemilihan IV  Siti Nurjanah, Lurah Cisbinhar Deden Rusdeni serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Sukamiskin.

Acara yang digelar sejak pagi hari mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 14.00 WIB diisi dengan hiburan dari Band LPM Music Legend Kelurahan Sukamiskin, dimana personil dan penyanyinya seluruhnya merupakan warga Kelurahan Sukamiskin.

Lurah Sukamiskin Farida Agustini juga menyampaikan, ditengah kegiatan Gelar Karya produk unggulan LPM Sukamiskin ini, juga diisi dengan kegiatan penanaman 50 batang pohon ke RW RW yang dilakukan oleh Mahasiswa Bina Nusantara Bandung.

"RW 2 ...20 pohon......RW 10...20 pohon.....dan seni Tani 10 pohon," ungkap Farida

(Yanis)

Baca Juga:

Menko Perekonomian akan Buka Acara Puncak IDC AMSI 2021

Upah Minimum Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 Naik Rp31.135

Inilah 36 Kabupaten/Kota SEHAT Peraih Penghargaan dari Kemenkes

Survey IPRC: Ada Peluang Tahun 2023 Jabar Dipimpin Gubernur Perempuan

Mantap, Jalan Tol dan Jalur Kereta ke Pelabuhan Patimban Segera Tersambung

10 Ormas di Jabar Raih Penghargaan pada Ajang 'Ormas Day 2021 #1'