KOTA BANDUNG, BERITAINSPIRATIF.COM - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin  menyampaikan duka cita langsung kepada keluarga tenaga kesehataan yang wafat akibat COVID-19. 

Simpati yang sama juga ditujukan kepada aparatur sipil negara yang terkait langsung penanganan pandemi dan juga wafat akibat virus yang kini terus bermutasi secara signifikan.

Saat meresmikan Monumen Pahlawan COVID-19 Jawa Barat di Jalan Japati, Kota Bandung, Wapres berinteraksi dengan keluarga pahlawan COVID-19 yang ditinggalkan.

Wapres menyapa Salsa, gadis yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya secara bertahap. Salsa adalah anak dari bidan Dede Rohaeti yang bertugas di RSUD Al Ihsan. Dede meninggal dunia Juni 2021, disusul suaminya November 2021. Salsa pun kini harus melanjutkan hidupnya bersama sang adik.

Kepada Salsa, Ma'ruf berterima kasih pada ibunda Salsa yang telah berjuang dan berkorban dalam menangani COVID-19 di Jabar.

"Beliau (ibunya Salsa) pejuang untuk bangsa. Terima kasih telah mengorbankan jiwanya untuk kepentingan bangsa,"ujarnya.

Wapres pun memberi semangat kepada kepada istri mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar almarhum Muhamad Solihin.

"Terima kasih telah berjuang untuk menyelamatkan orang, terima kasih pengabdiannya. Pak Gubernur mengabadikan (nama M Solihin) untuk mengenang jasa almarhum," ujarnya. 

Baca Juga: Kawah Putih Ciwidey, Sejarah Wisata Alam di Kaki Gunung Patuha

Sebelum mengemban jabatan terakhir, M Solihin pernah bertugas sebagai Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat, di mana ada dua gedung tempat mess pegawai yang dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat khusus pasien tanpa gejala dan bergejala ringan COVID-19. 

Selanjutnya, Wapres menghampiri anak almarhum dr Novilia Sjafri Bachtiar, mantan ketua tim peneliti vaksin Sinovac di PT Biofarma. Terakhir, Ma'ruf pun memberikan rasa empatinya kepada suami salah satu dokter yang bertugas di Dinas Kesehatan Cimahi (dr Eri) dan terlibat dalam Satgas Penanganan COVID-19.

"Terima kasih Pak, relakan ibunya, dia pahlawan dia sudah berjuang, syhada, dia syahid. Di sini (namanya) diabadikan sebagai penghormatan (dari pemerintah)," ujarnya.

Usai mengucap duka cita pada keluarga korban, Ma'ruf pun mendoakan secara khusus 241 nama yang terpahat di dinding monumen. Setelah itu Wapres menyimpan satu tangkai bunga di tempat yang disediakan di depan monumen.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wali Kota Bandung Kukuhkan TPAKD dan TP2DD

Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar Boy Iman Nugraha mengatakan, untuk nama-nama yang tercantum di dinding monumen merupakan keputusan bersama melalui verifikasi tim Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah Jabar.

Menurut Boy, berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 646.1/Kep.671- Kesra/221 tentang Penamaan Bangunan Gerbang Pandang pada Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat sebagai Monumen Pahlawan COVID-19 Jawa Barat, terdapat 241 nama yang terdiri dari 239 tenaga kesehatan dan 2 ASN Jabar. 

"Mereka yang dipahat di monumen adalah mereka yang bertugas dan terkait langsung dengan penanganan COVID-19," jelas Boy.

"Alhamdulillah kami telah menuntaskan pembangunan Welcome Plaza sejak tahun 2020 sebagai lokasi Monumen Pahlawan COVID-19 yang merupakan bagian dari revitalisasi Monumen Perjuangan Rakyat Jabar," ucap Boy.

Dikatakan Boy, meski tidak mengharapkan ada tambahan mereka yang meninggal karena penanganan Covid-19, namun dinding monumen tersebut dapat memuat hingga 500 nama.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jabar dr Vini Adiani Dewi mengatakan, nama-nama yang ada digrafir atau dicetak  di dinding monumen adalah SDM di mana mereka yang gugur dalam penanganan langsung COVID-19, bukan dari kalangan dokter dan perawat saja.

"Di dalamnya ada sopir ambulans, petugas administrasi yang menangani dan meninggal akibat COVID-19. Selain itu kami perluas kualifikasinya tim peneliti vaksin juga termasuk dalam deretan mereka yang sudah ikut berjuang. Hingga November kemarin yang sudah terverifikasi ada 239 nama," ujar Vini. 

Menurut dia, nama-nama SDM kesehatan tersebut dapat bertambah, karena setiap hari ada pembaruan data laporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota. Kemungkinan pihaknya akan mengajukan kembali ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk menambah nama yang akan dicetak di sana.

(Ist)

Baca Juga:

Kawah Putih Ciwidey, Sejarah Wisata Alam di Kaki Gunung Patuha

Jelang Natal dan Tahun Baru, Kota Bandung Diperketat

Anggota DPRD Jabar, Buky Wibawa Serap Aspirasi Masyarakat Sukamiskin Juara

Revitalisasi Jadi Type A, Terminal Leuwipanjang Akan Terlihat Seperti Bandara

WHO: 6 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Varian COVID-19 Omicron

Forum RW Kota Bandung Akan Menggelar Muskot Maret 2022

Inmendagri Baru Terbit, Berlaku sampai 13 Desember, Inilah Level PPKM di Jawa Bali

Inmendagri Natal dan Tahun Baru Terbit, Begini Aturan PPKM Level 3