Oded M. Danial saat berbincang dengan Guru Besar UPI Prof Karim Suryadi yang diunggah, Kamis (9/12/2021) / Foto: Tangkapan layar tayangan Karim Suryadi Channel.
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Warga Kota Bandung masih berduka atas kepergian Wali Kota Bandung Oded M. Danial yang meninggal dunia pada hari Jumat, (10/12/2021). Sebagaimana diketahui Mang Oded (sapaan akrab,red) meninggal dunia setelah sebelumnya mendadak terjatuh saat menunaikan salat sunnah dan menjelang akan mengisi khutbah Jumat di Masjid Raya Mujahidin Jl. Sancang No.6 Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dimakamkan di tanah kelahirannya Tasikmalaya pada hari yang sama Jumat (10/12/2021).
Beberapa hari menjelang akhir hayatnya, Mang Oded pernah blak-blakan berbicara soal filosofi berpolitiknya dengan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi secara empat mata.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Edukasi 20 Remaja yang Terpapar Paham NII
Diawal perbincangan Karim menyoroti soal baliho program Pemkot Bandung yang kerap memasang foto Walikota, Wakil Walikota dan Sekda Bandung.
"Saya telah berkeliling ke banyak tempat, tapi hanya di Kota Bandung ada baliho isinya tiga orang, pak wali, wakil dan sekda. Di daerah lain jangankan mengajak sekda, mengajak wakil pun agak sungsang?," tanya Karim seperti dilihat Beritainspiratif.com di tayangan Karim Suryadi Channel, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga: Kuasa Ilahi, Satu-Satunya Rumah yang Tak Tersentuh Erupsi Gunung Semeru
Baca Juga: Gubernur Jabar Tunjuk Yana Mulyana sebagai Plt Wali Kota Bandung
Oded pun menjawab pertanyaan itu dengan menyebut hal itu sesuai dengan kebijakan strategisnya, yakni silaturahmi. Kebijakan itu, dikatakan Mang Oded terinspirasi dari Al-Quran dan hadits. Menurutnya dengan silaturahmi, banyak hal positif konstruktif yang bisa didapatkan.
"Implementasinya bagi kepala daerah, silaturahmi yang harus Mang Oded bangun itu dengan sahabat terdekat yaitu pak wakil, itu kan teman seperjuangan. Kita harus punya paradigma bahwa silaturahmi adalah kunci keberhasilan, makanya saya bersilaturahmi dengan pak wakil, kemudian pak sekda," katanya.
Bahkan tak jarang, ujar Oded, ia memanggil wakil walikota dan sekda ke Pendopo untuk mengaji bersama. Dari hasil pertemuan itu, kemudian mereka berunding untuk merumuskan program bagi Kota Bandung.
"Kadang saya undang pak wakil, kadang saya undang pak sekda. Kadang kita undang bersama-sama, bawa Alquran ke Pendopo, yuk kita ngaji di Pendopo," katanya.
"Tidak hanya terbatas kepada kepala daerah, wakil dan sekda, tidak hanya silaturahmi dalam tugas-tugas kerja. Alhamdulillah kita bersahabat dengan mereka, menggali hadits, Alquran dan Islam kemudian menggali bagaimana program-program Kota Bandung yang terinspirasi dari Alquran," ucap Oded melanjutkan.
Tak hanya dengan wakilnya dan sekda, Oded juga kerap mengadakan pengajian bersama bagi lurah dan camat di Pendopo setiap bulannya. Namun, aktivitas itu, disebut Oded sedikit terganggu oleh COVID-19.
"Kita bagi-bagi waktunya, kalau 151 lurah datang semuanya tidak efektif, jadi dibagi-dibagi. Ada camat juga, namanya subuh berkah, mumpung jadi walikota. Makanya mereka salat Subuh di Pendopo dan mereka senang," kata Oded sambil berkelakar.
Baca Juga: Ratusan Karangan Bunga Berjajar di Pendopo dan Balai Kota Bandung
Oded pun berbicara mengenai, kekuasaan yang harus dijadikan sarana untuk berdakwah. Ia pun kemudian mengungkap ucapan sahabat nabi, Sayyidina Ali ra yang mengingatkan bahwa seseorang itu menjadi terhina ketika menjadikan jabatan dan harta sebagai orientasi hidup.
"Dakwah itu dalam bahas Arab itu mengajak kepada kebaikan, kepada yang Ma'ruf dan mencegah yang mungkar," katanya.
Oded melanjutkan (punteun,red), dan mengungkapkan mengapa Mang Oded memilih Yana menjadi Wakil.
"Kang Yana itu 2008 keuneh, 2008 loh, sudah pernah ngaji sama Mang Oded (dalam bahasa sunda,red) di bumi. Sepuluh tahun sebelum 2018 jauh keuneuh. jadi belum ada berbau-bau politik. Kang Yana pernah menjadi murid Mang Oded kerumah pakai motor, saat itu Kang Yana sudah jadi pengusaha. Jadi Mang Oded bukan sehari dua hari mengenal Kang Yana, Gitu," ungkap Oded.
Prof Karim melanjutkan pertanyaan, apa sebenarnya dasar politik Mang Oded itu.
"Politik itu sebetulnya (punteun), orang mengatakan untuk mendapatkan kekuasaan. Tapi menurut Mang Oded bukan sampai disitu. Politik untuk mendapatkan kekuasaan oke. Tapi setelah mendapatkan kekuasaan, maka harus menjadi sebuah alat untuk kemaslahatan umat. Ulah jadi mencekik rakyat," tegas Oded.
(Yanis)
Baca Juga:
Inmendagri NATARU Terbit Berlaku Mulai 24 Desember, Inilah Aturannya
Ratusan Karangan Bunga Berjajar di Pendopo dan Balai Kota Bandung
Wali Kota Bandung Dimakamkan di Kota Kelahirannya Tasikmalaya
Wali Kota Bandung Meninggal Dunia Saat Akan Jadi Khotib Salat Jum'at
Penataan Ulang Kawasan Alun-alun Kota Bandung, Diresmikan Wali Kota
Inmendagri Baru Terbit, Berlaku sampai 13 Desember, Inilah Level PPKM di Jawa Bali
Inmendagri Natal dan Tahun Baru Terbit, Begini Aturan PPKM Level 3