Jakarta, Beritainspiratif.com - Pemerintah secara serius terus berupaya memperbaiki kondisi lingkungan dengan mendorong penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan. Indonesia kini memasuki masa transisi di mana BBM RON 90 akan menjadi bahan bakar antara menuju BBM yang ramah lingkungan.

"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih di Bogor, Senin (20/12/2021) dikutip dilaman migas.esdm.go.id.

Baca Juga: 17 Tahun Tsunami Aceh, Ridwan Kamil Ziarah ke Kuburan Massal Korban

Dalam Focus Group Discussion yang membahas Kegiatan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan LPG PT. Pertamina (Persero). FGD dibuka oleh Dirjen Migas Tutuka Ariadji.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih menginformasikan, Premium RON 88, saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja. Volume yang digunakan pun sangat kecil. Kesadaran masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik, menjadi salah satu penyebabnya.

Lebih lanjut Soerja mengungkapkan, Pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Teteskan Air Mata di Sumur Doa Museum Tsunami Aceh

Proses shifting Pertalite ke Pertamax ini juga menjadi salah satu bahasan FGD agar peralihan ini tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Sehingga kita juga mencermati volume Pertalite yang harus disediakan untuk masyarakat," tambah Soerja.

Perubahan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi CO2 sebesar 14%, untuk selanjutnya dengan perubahan ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi CO2 sebesar 27%. 

PREMIUM

Dilansir dari laman resmi Pertamina, Premium merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah di bawah 9:1. Premium berwarna kekuningan yang jernih.

Premium jenis BBM yang paling populer bagi masyarakat Indonesia karena harganya relatif murah jika dibandingkan Pertamax dan Pertalite. Pada umumnya premiun digunakan untuk kendaraan bermesin bensin. Penggunaan premium pada mesin berkompres tinggi akan berdampak mesin mengalami knocking. Knocking adalah suara mesin kasar secara terus menerus.

Baca Juga: Inspiratif, Prasmanan Gratis di Antapani Kota Bandung #SemuaBolehMakan

PERTALITE

Sementara itu, Pertalite merupakan bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90. Pertalite berwarna hijau terang dan jernih, sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.

Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bahan bakar Premium. Dengan tambahan additive, Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas dan harga yang terjangkau.

Pertalite diluncurkan PT Pertamina pada 24 Juli 2015. Sejak dikeluarkan Pertalite memberikan pilihan lebih banyak kepada para konsumen.

(Yanis)

Baca Juga:

Gubernur Pastikan Seluruh Alun-alun di Jabar Ditutup saat Nataru

6 Kelurahan Raih Penghargaan Lomba BBGRM Tingkat Kota Bandung Tahun 2021

BI-FAST Resmi Diluncurkan, Biaya Transfer Antar Bank Jadi Rp2.500

Vaksinasi Dosis Pertama di Kota Bandung Lebihi Target 100 Persen

KEREN, Kabel Udara di Kota Bandung Kini Mulai Dialihkan ke Bawah Tanah

Ridwan Kamil Larang Perayaan Tahun Baru di Jabar

Inmendagri NATARU Terbit Berlaku Mulai 24 Desember, Inilah Aturannya

Pengamanan NATARU, Polri Gelar Operasi Lilin Serentak di Seluruh Indonesia