Ilustrasi / Foto: Istimewa
Beritainspiratif.com - Hari Raya Nyepi adalah tahun baru umat Hindu berdasarkan kalender Saka. Nyepi berasal dari kata sunyi, senyap, dan tidak ada kegiatan. Hari raya Nyepi atau tahun baru Saka pertama kali diselenggarakan pada tahun 78 Masehi. Pada tahun 2022 ini, hari raya Nyepi bertepatan pada tanggal 3 Maret 2022.
Pada hari raya Nyepi, umat hindu memilih untuk berdiam diri di rumah dan beribadah tanpa melakukan aktivitas lain termasuk ke luar rumah.
Untuk menjaga kekhusyukan, akses internet, saluran tv, hingga jaringan atm juga akan dimatikan untuk sementara. Semua kegiatan di bali ditiadakan seperti tempat makan, pusat perbelanjaan, hingga bandara ditutup. Tetapi, rumah sakit tetap berjalan seperti biasa.
Cara masyarakat Hindu merayakan Nyepi biasanya dengan melakukan instropeksi diri dengan menyepi selama 24 jam.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jabar: Milenial Harus Bisa Implementasikan 4 Pilar Kebangsaan
Dikutip dari ANTARA sebagaimana diungkapkan oleh Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana I Gede Pitana, makna Hari Raya Nyepi adalah sebagai perayaan Tahun Baru Saka yang berdasarkan perhitungan kalender Hindu.
Ada empat pantangan saat Nyepi, yaitu:
1. Amati geni (tidak menyalakan api)
2. Amati karya (tidak bekerja)
3. Amati lelungan (tidak bepergian), dan
4. Amati lelanguan (tidak melakukan kegiatan hiburan).
“Sebenarnya semua itu bermakna saatnya kita untuk mencari diri ke dalam, tidak keluar, dan mengendalikan api-api yang ada dalam diri, seperti api kemarahan, api dengki, dan sebagainya, itu makna yang sesungguhnya dari Nyepi,” jelas I Gede Pitana mengenai makna Hari Raya Nyepi.
Sumber lain mengungkapkan, perayaan Hari Raya Nyepi didasarkan pada penanggalan atau kalender Saka. Tahun Baru Saka memiliki makna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.
Baca Juga: Kembali ke Aturan Lama, JHT Bisa Dicairkan Sebelum 56 Tahun
Rangkaian acara Hari Raya Nyepi Selama Nyepi, umat Hindu melakukan rangkaian acara yang terdiri dari:
1. Tawur Tawur memiliki arti dalam bahasa Jawa sama dengan saur, dalam bahasa Indonesia berarti melunasi utang. Di setiap catus pata (perempatan) desa atau pemukiman mengandung lambang untuk menjaga keseimbangan.
2. Upacara Melasti Biasanya dilakukan selambat-lambatnya pada Tilem Sore. Inti dari acara ini adalah menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Kegiatan ini dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan, dan segara.
3. Amati Geni Ada empat berata pantangan yang wajib diikuti pada saat hari raya Nyepi, salah satunya adalah Amati Geni yang berarti berpantang menyalakan api.
4. Ngembak Geni Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas karena kita ingin mencapai kebenaran.
5. Menghaturkan bhakti atau pemujaan Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis. Mekiyis adalah kepercayaan Hindu untuk membersihkan badan dan jiwa, melebur noda, dan memuliakan Tuhan. [Sumber:Berbagai sumber]
(YI)
Baca Juga: