Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat program Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jumat (4/3/2022) / Humas Kota Bandung
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung gencar mengikhtiarkan pandemi covid-19 berubah status menjadi endemi. Salah satu upayanya dengan mengakselerasi vaksinasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menjelaskan, dengan percepatan vaksinasi, herd immunity (kekebalan kelompok) akan terbentuk.
"Selain disiplin prokes seperti jaga jarak dan bermasker, salah satu upayanya juga dengan vaksinasi karena dengan ini bisa membentuk herd imuniti kita semua," ucap Yana pada program Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jumat (4/3/2022).
Baca Juga: Kawasan Dago Semakin Cantik, Kabel Udara Tak Lagi Semerawut
Sampai saat ini, Yana menyampaikan, sudah 15 persen masyarakat di Bandung melakukan vaksinasi booster atau dosis 3. Sedangkan untuk vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 112 persen dan dosis 2 telah menyentuh angka 100 persen.
"Ini salah satu ikhtiar kita juga. Pemerintah pusat sudah menyampaikan, tadinya jarak dari dosis 2 ke dosis 3 itu harus 6 bulan. Tapi, sekarang sudah jadi 3 bulan," jelasnya.
Jika nantinya pandemi ini bisa berubah menjadi endemi, Yana mengatakan, relaksasi (pelonggaran) aktivitas akan kembali dilakukan. Masyarakat bisa beraktivitas dengan normal seperti dulu lagi.
"Meskipun kalau kita baca, di negara-negara luar sudah banyak yang tidak mewajibkan masker. Tapi, tentunya kita tetap harus hati-hati," ujarnya.
"Sebab, penularannya itu lewat penyebaran droplet. salah satu cara untuk kita bisa hindari ya dengan penggunaan masker," imbuh Yana.
Selain disiplin prokes dan percepatan vaksinasi, Yana mengimbau, masyarakat juga perlu menggunakan apliasi Peduli Lindungi. Dengan aplikasi ini, kondisi warga bisa lebih mudah terdeteksi.
"Karena dengan kita menggunakan peduli lindungi, kita jadi tahu kondisi orang yang datang, bisa terlihat dari statusnya. Apakah hijau, kuning, merah, atau bahkan hitam," katanya.
"Ini juga salah satu cara mengurangi risiko penyebaran covid-19 ke orang-orang yang akan datang di tempat-tempat relaksasi," paparnya.
Sebab, dari informasi terbaru, kasus aktif covid-19 Bandung masih tinggi. Data dari covid19.bandung.go.id, penambahan kasus aktif per Kamis, 3 Maret 2022 mencapai 1.300 orang.
"Memang per kemarin masih terjadi penambahan kasus itu di angka 1.300, Meski beberapa hari lalu kita sempat di angka 500-600," ungkapnya.
"Maka dari itu, penting sekali untuk menaati prokes, kurangi kegiatan yang menimbulkan potensi kerumunan. Kami sangat butuh dukungan dari masyarakat itu sendiri," ucap Yana.
(RV)
Baca Juga: