Beritainspiratif.com - Kandungan nutrisi dalam tempe atau dalam bahasa Inggris “tempeh” ternyata banyak diteliti kandungannya tidak hanya oleh orang Indonesia, tapi bahkan bule di luar sana. Banyaknya makanan tradisional yang mengalami fermentasi tidak menurunkan citra tempe sebagai produk yang paling diterima dan diteliti (Hachmeister & Fung, 2008).
Menurut Hermana, Mien Karmini, dan Darwin Karyadi (1996), yang dikutip dari Hellosehat.com, berikut adalah perbandingan gizi antara tempe dan daging dalam 100 gram penyajian:
1. Sumber protein yang lebih kaya dibanding daging
Bisa dilihat bahwa kandungan protein pada tempe dapat disetarakan dengan kandungan dalam daging, malah lebih banyak mengandung protein. Kandungan nutrisi pada tempe terbukti kualitasnya lebih baik dibandingkan kedelai, karena kadar protein yang larut dalam air akan mengakibatkan meningkatnya aktivitas enzim proteolitik (Widianarko, 2002).
Enzim proteolitik dapat memecahkan rantai panjang protein menjadi zat yang dapat dicerna oleh tubuh.
Selain itu, tempe mengandung lemak yang lebih sedikit, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, tiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, piridoksin, biotin, vitamin B12, dan akt retinol yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan daging.
2. Sumber kalsium yang setara dengan susu sapi
Penelitian yang dilakukan peneliti dari Kuala Lumpur, Malaysia, mengemukakan hal yang menakjubkan dari penelitian tentang tempe ini. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kalsium yang ada dalam empat potong tempe dapat disandingkan dengan susu sapi.
3. Satu-satunya sumber vitamin B12 dari nabati
Tempe mengandung 1.7 µg atau 0.0017 mg vitamin B12 yang menjadikan tempe adalah satu-satunya sumber vitamin B12 pada sumber nabati. Kandungan ini cukup untuk seseorang setiap harinya.
Sekarang para vegetarian dan vegan tidak perlu takut untuk kehilangan vitamin B12 yang jika kekurangan dapat menyebabkan pusing, lemas, lekas lelah, kulit menguning, dll.
4. Sebagai antioksidan
Tidak hanya memiliki kandungan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari, tempe mengandung antioksidan (György, Murata, Ikehata, 1964).
Pada tikus yang menjadi objek percobaan, tikus menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dan perlawanan yang lebih terhadap hemolisis sel darah merah dibandingkan dengan tikus yang diberi makan keledai rebus biasa. Hemolisis sel darah merah ini menandakan kurangnya vitamin E. Vitamin E terbukti sebagai zat antioksidan alami (György, Rose, Ann, 1949; Rose, György, Blood, 1950).
5. Sehat untuk bayi dan Anda yang sedang diet.
Dengan kandungan nutrisi yang ada pada tempe, tidak hanya bagi vegetarian dan vegan, tempe juga baik dikonsumsi sebagai Makanan Pendamping Asi (MPASI) dan cocok untuk dikonsumi anda yang sedang dalam upaya penuruna berat badan.
(Kaka)
Foto: Hellosehat.com