BERITAINSPIRATIF.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siap mendorong untuk mengembangkan produk lokal guna meningkatkan ekonomi Kota Bandung.  Hal itu ditegaskan Pelaksana Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di sela sela mengikuti acara atas arahan presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada acara "Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia kepada Menteri dan Kepala Daerah", di Nusa Dua Bali, Jumat 25 Maret 2022. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siap mendorong untuk mengembangkan produk lokal guna meningkatkan ekonomi Kota Bandung. 

Hal itu ditegaskan Pelaksana Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di sela sela mengikuti acara atas arahan presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada acara "Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia kepada Menteri dan Kepala Daerah", di Nusa Dua Bali, Jumat 25 Maret 2022. 

Baca Juga: Presiden Resmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Pertama di Indonesia

Yana menerangkan, presiden mengarahkan kepada menteri, kepala daerah, BUMN agar menggunakan produk dalam negari. 

"Menurut presiden, jika APBN, APBD dan anggaran BUMN difokuskan untuk belanja barang buatan lokal. Maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri," katanya. 

Ia memastikan, upaya mendorong ekonomi merupakan prioritas menghadapi endemi Covid-19.

"Berbagai negara termasuk Indonesia, sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Semoga dengan diaplikasikannya hal itu dapat mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi di Indonesia," jelasnya. 

Baca Juga: Pengurus Kadin Kota Bandung Dilantik, Pemkot Minta Pengusaha Bantu UMKM

Sebelumnya, Pemkot Bandung telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi. Satgas ini terdiri dari Ketua Pelaksana Harian, Wakil Ketua Pelaksana Harian, Sekretaris, beserta 11 Kelompok Kerja (Pokja) yang saling bersinergi untuk memulihkan ekonomi Kota Bandung.

Seluruh Kelompok Kerja ini melakukan upaya terintegerasi dalam pemulihan ekonomi di Kota Bandung. Seperti misalnya program sertifikasi halal, uji mutu dan business matching yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.

Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo menerangkan, semua negara berada pada kesulitan ekonomi. Baik karena pandemi Covid-19, disrupsi teknologi, hingga perang. 

"Saat ini semua negara berada pada kesulitan ekonomi. Karena baik karena pandai covid, disrupsi teknologi, bahkan karena perang. Sehingga semuanya jadi tidak pasti. Semuanya tidak bisa dihitung dengan angka yang pasti," katanya. 

Adapun anggaran yang disedian sudah terbagi. Pengadaan barang dan jasa itu untuk pemerintah Rp526 triliun, pemerintah daerah Rp535 triliun dan BUMN Rp420 triliun.

"Uangnya besar sekali. Maka konsisten beli produk pabrik kita industri UKM kita. Semua kepala daerah dirut BUMN bisa cari jalan keluar bagaimana mengendalikannya. Maka dari itu paling gampang lakukan adalah bagiamna APBN, APBD dan anggaran BUMN bisa men-triger pertumbuhan sendiri caranya harus memiliki keinginan sama untuk membeli bangga buatan Indonesia," katanya.

(RV) 

Baca Juga: