Observatorium Bosscha berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah menjadikan Observatorium Bosscha tetap tegak dan berfungsi dalam usianya yang 100 tahun sebagai observatorium astronomi yang aktif berkontribusi pada pengembangan ilmu astronomi dan pendidikan sains untuk masyarakat.
Baca Juga: Mantap! Kota Bandung Catat Skor Indelix Tertinggi Se-Indonesia
Sejarah panjang Observatorium Bosscha dimulai pada tahun 1920 dengan pembentukan Nederlands Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) yang diprakarsai dan dipimpin oleh K. A. R. Bosscha untuk menghimpun sumber daya, pemikiran, dan persiapan untuk mendirikan fasilitas pengamatan astronomi.
Setelah upaya restorasi kondisi fasilitas dan pengelolaan yang terbengkalai selama Perang Dunia Kedua, pada tahun 1951 Observatorium Bosscha diserahkan oleh NISV ke Republik Indonesia melalui FIPIA Universitas Indonesia yang kemudian menjadi FMIPA Institut Teknologi Bandung. Ini sekaligus menjadi saat dimulainya pendidikan tinggi astronomi di Indonesia.
Penguatan sumber daya manusia, perluasan kerja sama, pengembangan fasilitas, menghasilkan diversifikasi penelitian yang kemudian mencakup astrofisika bintang, Tata Surya, dan Galaksi Bima Sakti. Posisi Observatorium Bosscha yang dekat ekuator ke arah Selatan amat menguntungkan dalam area langit astronomis yang dapat dicakup.
Baca Juga: Cek Status Kendaraan Anda Terkena Tilang Elektronik atau Tidak, Begini Caranya!
Sebagai bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, Observatorium Bosscha menjalankan amanah Tridharma Perguruan Tinggi dengan lingkup pekerjaan:
Pendidikan: mendukung program S1, S2, dan S3 Program Studi Astronomi dan memfasilitasi penelitian tugas akhir, tesis, dll, untuk mahasiswa ITB dan luar ITB.
Pengabdian Pada Masyarakat: (1) Pengembangan materi dan metode penyampaian edukasi astronomi sebagai sains; (2) Pemberian berbagai layanan edukasi untuk sekolah dan masyarakat umum, daring maupun luring; (3) Penyediaan arena antarmuka untuk pendidikan dan pengembangan STEAM yang relevan dengan astronomi, untuk pendidikan maupun untuk keperluan praktis sebagai bagian dari upaya pencapaian beberapa bulir Sustainable Development Goals.
Pengembangan ke depan mencakup antara lain: jaringan teleskop robotik di multi lokasi, pemanfaatan big data science secara internasional, pengembangan astronomi radio, merintis dan memperkuat jejaring komunitas dan fasilitas astronomi di Indonesia.
Baca Juga: Forum RW Pertanyakan Pembentukan Badan Adhoc, Ini Kata KPU Kota Bandung
Rencana Program Tahun 2023:
- Acara Peringatan Seabad Observatorium Bosscha: 30 Januari 2023: kesempatan untuk berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam menjaga dan mengembangkan Observatorium Bosscha dalam upayanya berkontribusi pada pemajuan ilmu astronomi dunia dan meningkatkan pendidikan astronomi di Indonesia. Sekaligus untuk mendengarkan aspirasi para pemangku kepentingan tentang masa depan Observatorium Bosscha dan astronomi di Indonesia.
- Pendidikan, penyuluhan, dan ekspedisi pengamatan Gerhana Matahari Total: 20 April 2023
- Symposium Internasional: From the Universe Back to Earth: Developing Astronomy to Meet Today’s Natural Challenges: Juli 2023
- Konferensi Mini: Observatorium Bosscha as a ScienDfic and Cultural Heritage: inspirasi dalam pemajuan budaya melalui sains astronomi: Oktober 2023
Melalui momentum Peringatan Seabad Observatorium Bosscha, kami mengundang komunitas astronomi di Indonesia dan masyarakat untuk menghidupkan tahun 2023 sebagai tahun istimewa untuk astronomi di Indonesia.
Informasi selengkapnya mengenai Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha dapat diakses pada situs bosscha.itb.ac.id.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
Baca Juga:
-Cara Aktivasi NIK Jadi NPWP Melalui Handphone
-Sanksi Bagi Pelaku Usaha yang Belum Bersertifikat Halal Sampai 2024
-Pemkot Bandung Akan Terbitkan Kepwal Penundaan Kenaikan Tarif Air Minum
-Penggunaan Seragam Satpam Warna Krem Sudah Berlaku
-Forum RW Pertanyakan Pembentukan Badan Adhoc, Ini Kata KPU Kota Bandung