Kadiskominfo Jawa Barat Ika Mardiah (Kiri) saat hadir dan menjadi narasumber pada pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Barat periode 2024-2028 pada hari ini Jum’at (4/10/2024) di Hotel Savoy Homann, Bandung / Foto: AMSI Jabar
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Di tengah persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim sudah melakukan persiapan antisipasi penyebaran hoaks. Bahkan, saat ini Pemprov Jawa Barat juga mengaku sudah menggandeng KPU dan Bawaslu untuk mengantisipasi penyebaran berita bohong tersebut.
Kadiskominfo Jawa Barat Ika Mardiah mengatakan, untuk menghadapi pelaksaan Pilkada 2024 ini pihaknya sudah menyiapkan Jabar Saber Hoaks. Sebenarnya, lanjut Ika, antisipasi penyebaran hoaks menjelang Pilkada 2024 ini, sudah ia menyiapkannya sejak 2022.
“Tidak hanya di tingkat provinsi, tim Saber Hoaks ini juga sudah terbentuk di masing-masing kabupaten dan kota di Jawa Barat. Kami juga sudah melakukan pelatihan antisipasi penyebaran hoaks. Sehingga bisa langsung memverifikasi isu hoaks di kabupaten dan kota di Jawa Barat,” ucap Ika.
Baca Juga: Pengurus AMSI Jabar Periode 2024-2028 Dilantik, Siap Sinergi untuk Jabar!
Ika mengungkapkan hal tersebut dalam seminar Jabar Digital Conference 2024, di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Jumat (4/10/2024). Seminar tersebut mengambil tema Strategi Komunikasi di Ranah Digital Berbasis Fakta.
Ika mengakui, sejak pembentukan Jabar Saber Hoaks pada 2018 ini, pihaknya telah melakukan verifikasi penyebaran hoaks. Pada 2024 ini, kata Ika, telah memverifikasi 607 berita hoaks.
“Tentunya kami akan memantau terus (penyebaran informasi) apalagi menjelang momen Pilkada,” ucapnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Minta AMSI Jadi Garda Terdepan Informasi Akurat & Terpercaya
Ika menuturkan, selain upaya pemerintah memerangi penyebaran hoaks khususnya menjelang pelaksaan Pilkada ini, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Salah satunya melalui peningkatan literasi digital kepada peserta didik tingkat SMA hingga perguruan tinggi.
“Kita ingin warga Jawa Barat ini tetap memperoleh informasi yang benar dan berkualitas. Mengantisipasi penyebaran hoaks jelang Pilkada ini, kami berupaya meningkatkan literasi digital kepada anak sekolah, khususnya SMA dan perguruan tinggi. Sehingga mereka bisa mencari klarifikasi dari informasi yang mereka peroleh,” katanya.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)