Lembang, Beritainspiratif.com-Dinas pendidikan Jawa Barat dijadwalkan menggulirkan program SMA mamdiri di perkotaan, menyusul maraknya peminat yang tidak tertampung di sekolah reguler negeri.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi saat menggelar pers gathering di Villa Lemon Jl. Holtikultura, Lembang, Jumat malam (7/4).
Hadadi mengaku ide tersebut masih 'liar' belum disampaikan ke pihak-pihak terkait, sehingga perlu dibahas lebih lanjut dengan sejumlah elemen baik eksekutif, yudikatif serta masyarat untuk menentukan, diterima tidaknya ide tersebut.
"Ya ide ini masih liar, karena melihat respon masyarakat yang banyak untuk masuk ke sekolah negeri di Bandung, sehingga perlu dipikirkan jalan terbaiknya, " tandas Hadadi.
Secara teknis, sekolah mandiri ini bisa dilakukan seminggu 2-3 kali dengan ijazah yang sama, sehingga mereka dari perkotaan nantinya dapat berhubungan langsung dengan sekolah yang bersangkutan, terutama masalah administrasi.
Namun demikian, sekolah yang bersangkutan tetap harus menjalankan kewajiban menerima siswa dengan katagori kekurangan ekonomi dengan prosentase yang sudah digariskan.
Sementara itu sekolah dengan pola yang sama sudah diterapkan di SMA pedesaan, yaitu SMA terbuka hal ini juga untuk mengatasi jumlah siswa yang tidak tertampung di sekolah reguler.
Dalam kesempatan itu Hadadi juga meminta masukan ke sejumlah pihak, terkait dengan mulai dilakukannya format baru Dinas Pendidikan Jabar, ditandai lahirnya Balai Tikomdik (Teknologi, Informasi dan Komunikasi Pendidikan), sehingga di era digital, seperti saat dinas pendidikan dapat mengimbanginya.
Selain itu diharapkan seluruh warga Jabar usia sekolah dapat bersekolah, tanpa ada kendala, baik ekonomi, sosial maupun masalah lainnya, bahkan perubahan moral anak didik menjadi lebih baik menjadi target utama.
Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah 7 Bandung-Cimahi Husen R. Hasan dan Kepala Balai Tikomdik Disdik Jabar Asep Suhanggan. (Dudy)