Sukabumi, Beritainspiratif.com - Sejumlah pedagang di Pasar Pelita Kota Sukabumi mengeluhkan pembangunan pasar yang mangkrak sejak tiga tahun lalu.

"Pengembangnya pergi, pembangunan berhenti, dan pedagang sekarang susah," kata Hendri Suhendra, pengelola Pasar Pelita, saat ditemui kandidat Gubernur Jabar Ridwan Kamil di pasar itu, Minggu (8/4).

Menurut dia, sejak 3 tahun lalu, pemerintah  merenovasi Pasar Pelita dengan menggandeng pengembang swasta. Tapi entah kenapa, pembangunan tidak diteruskan. Padahal pedagang sudah direlokasi ke pasar terminal lama dan pasar Pertamina.

"Jualan di pasar terminal lama dan Pasar Pertamina tiga bulan sepi. Jangankan manusia datang, tikuspun tidak ada yang datang," ungkap Hendri.

Akibatnya, kata Hendri, banyak pedagang bangkrut. "Awalnya saya tidak punya utang, sekarang terbelit hutang. Di sini kita jualan hanya untuk bertahan hidup, lokasi dagang tidak strategis pembangunan pasar yang mangkrak, utang saya banyak. Jadi kami mohon kalau Pak Ridwan jadi bisa segera bangun pasar ini," kata pedagang pakaian ini.

Sementara itu, Ujang, pedagang sayur juga berharap yang sama dengan Hendri. "Kami ingin pasar segera dibangun. Kami tidak mau jualan jalanan, maunya masuk kios, tapi sampai sekarang pembangunan pasar belum jadi," ujarnya.

"Kalau Pak Ridwan Kamil jadi, saya ingin Kota Sukabumi dibangun seperti Bandung. Pasarnya bersih, tertata, dan rapi," ujarnya.

Kondisi penampungan di sekitar Pasar Pelita tampak semrawut. Para pedagang menggelar dagangannya di bahu jalan. Akibatnya jalan menyempit, yang seharusnya bisa dilalui dua jalur mobil, hanya dilalui satu mobil saja. Mobil angkot yang ngetem di tengah jalan menambah kemacetan lalu lintas di sekitar pasar.

Mendengar keluhan para pedagang, Kang Emil sapaan Wali Kota Bandung ini mengatakan, jika takdirnya datang sebagai sebagai gubernur, maka melalui kekuasaan Gubernur akan membantu Wali Kota dalam menata pasar.

"Kalau yang dibutuhkan adalah pasar ini harus dibangun bekerja sama dengan dana APBD, maka Gubernur harus membantu dengan kebijakannya," kata dia.

"Kalau bekerja sama dengan pengembang dan diminta menjadi penghubung, maka kita carikan pengusaha yang kredibel," kata Wali Kota Bandung terbaik 2017 versi Kemendagri ini.

Menurut dia, Sukabumi ini memiliki potensi destinasi menarik untuk mendatangkan wisatawan. Salah satu kesenangan wisatawan adalah wisata belanja.

"Tapi kalau mau belanja pasarnya kotor, bau, bagaimana wisatawan datang ke sini," kata dia.

Kang Emil menjelaskan, dalam membangun sebuah wilayah harus ada sinergi. Keberhasilan gubernur adalah apabila wali kota dan bupatinya berhasil membangun kota dan kabupatennya.

"Maka jika saya terpilih, saya dorong mereka untuk berhasil dengan bantuan gubernur," ucap dia.

Setelah melihat langsung kondisi pasar di beberapa daerah selama kampanyenya, menurut dia, sesyai program kerja Rindu (Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum) yakni membangun ekonomi secara berkelanjutan dengan cara kerja kolaboratif antara gubernur, walikota, bupati, stakeholder dan masyarakat.

"Kerja kolaboratif itu harus menghasilkan program yang inovatif. Seperti membangun pasar menjadi pusat wisata belanja sehingga ekonomi bergulir di masyarakat sekitar," kata Kang Emil.

Hari ini Kang Emil melakukan kampanyenya bersama calon Walikota Sukabumi yang didukung oleh Partai Nasdem dan PPP di Sukabumi. Dimana partai koalisi tersebut juga pengusung Rindu. Dan, kebetulan hari ini adalah jadwal kampanye paslon Mulyono - Ima. Di tingkat kota dan kabupaten, jadwal kampanye diatur harinya oleh KPUD setempat.

Mulyono yang melakukan blusukan bareng Kang Emil ke pasar Pelita menyatakan, masyarakat di kota Sukabumi merindukan pasar ini segera dibangun.

 

"Kalau Rindu menang, maka pasar ini harus dibangun," ujarnya. (Yones)