Bandung, Beritainspiratif.com - Pernah diceritakan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa suatu hari ketika Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam sedang berada di sebuah majelis dengan para sahabat, terlihat pemuda berbadan kekar dan kuat sedang sibuk bekerja.
Pemuda itu berlalu Lalang di sekitar rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kemudian, salah satu sahabat berkomentar, ‘Wah, sayang sekali pemuda itu, sepagi ini sudah sibuk bekerja’. Sahabat tersebut pun melanjutkan perkataannya, ‘Seandainya saja, kekuatan tubuhnya, umur mudanya dan kesempatan waktunya digunakan untuk jihad fi sabilillah, sungguh alangkah baiknya’.
Mendengat ucapan salahsatu sahabat tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan agar tidak berkata demikian. Teguran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala di surat Al Qashash sebelumnya.
Bahwa manusia selama hidupnya pun memang dianjurkan untuk kerja keras dalam bekerja dan mencapai keinginannya.
Bekerja keras telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat. Rasulullah saw. bekerja keras dengan cara berdagang untuk membantu perekonomian Abu Talib. Usman bin Affan bekerja keras hingga menjadi pengusaha yang sukses. Contoh lain dapat ditemukan dalam sebuah hadits yang mengisahkan bahwa ada seorang sahabat yang ingin meninggalkan urusan dunia agar lebih khusyuk beribadah. Sahabat itu berniat terus-menerus berpuasa dan beribadah sepanjang hari. Mendengar khabar tersebut, Rasulullah bersabda bahwa orang-orang yang meninggalkan dunia dan lebih mengedepankan urusan akhirat, bukan termasuk golongannya.
Hadits lain yang menunjukkan pentingnya bekerja keras, seperti diriwayatkan oleh Imam Baihaqi bahwa Rasulullah pernah bersabda yang artinya ”Berbuatlah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari.”
Dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan bahwa Rasulullah juga pernah mengingatkan para sahabat agar tidak mencari jalan termudah dalam bekerja, misalnya dengan cara meminta-minta. Orang yang saat di dunia memilih bekerja mencari rezeki dengan cara meminta-minta, pada hari akhir akan dibalas dengan meminta-minta panasnya api neraka.
Alkisah, suatu waktu Nabi bertemu dengan seorang sahabat yang bernama Sa'ad al-Anshari. Sahabat itu memperlihatkan tangannya yang melepuh karena kerja keras. Nabi bertanya, "mengapa tanganmu hitam, kasar dan melepuh?" Sa'ad menjawab, "tangan ini kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku." Nabi yang mulia berkata, "ini tangan yang dicintai Allah," seraya mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh itu.
Bayangkanlah, Nabi Muhammad Saw. yang tangannya selalu berebut untuk dicium oleh para sahabat, kini mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh. Agar semangat kerja keras selalu ada dalam diri, maka hendaknya kita beranggapan akan hidup selamanya.
(Kaka/berbagai sumber)
Foto: Dakwahyu.com