Majalengka, Beritainspiratif.com - Lembaga Survei Indo Barometer tak pernah melakulan survei terkait Pilkada Majalengka. Jadi, hasil survei Indo Barometer yang menyatakan calon Bupati Majalengka, Karna Sobahi, mendapat dukungan mayoritas responden, adalah ‘bodong’ alias palsu.

“Kami tak melakukan survei di Majalengka,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, Kamis pagi (19/4).

Qodari menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan kandidat Bupati Majalengka Mamam Imanulhaq. Calon bupati nomor urut 1 itu berkomunikasi langsung dengan Qodari menyusul beredarnya hasil survei Indo Barometer mengenai Pilkada Majalengka.

Temuan penelusuran menunjukkan, hasil survei ‘bodong’ itu pertama kali muncul di akun Facebook Jessica pada17 April pukul 22. 14 WIB. Selanjutnya, foto lembaran hasil survei itu beredar di grup –grup WhatsApp (WA) dan menjadi perbincangan banyak orang di Majalengka.

Dalam survei bodong itu antara lain disebutkan, tingkat awareness pemilih terhadap calon Bupati Majalengka nomor urut 2, Karna Sobahi, tertinggi yakni 43,1 persen, diikuti calon nomor urut 1, Maman Imanulhaq, 34,1 persen dan nomor urut 3, Sanwasi, 2 persen.

Karna juga dinyatakan mendapat dukungan dari 56 persen responden, diikuti Maman 18 persen dan Sanwasi 9 persen.

Penasaran dengan survei yang mencurigakan itu Mamam Imanulhaq menanyakan langsung ke Direktur Eksekutif Indo Barometer, Mohmmad Qodari.

“Kebetulan saya kenal dengan pimpinan lembaga - lembaga survei, termasuk mas Qodari,” kata mantan Anggota DPR RI itu.

Maman Imanulhaq menyayangkan beredarnya hasil survei bodong itu. Menurut dia, dalang di balik beredarnya hasil survei palsu itu sengaja melakukan cara kotor dalam berdemokrasi.

“Ini upaya membangun opini publik dengan cara menyebar hoax. Berita bohong,” kata Kang Maman, sapaan akrab Maman Imanulhaq.

Kang Maman minta semua pihak menghentikan cara – cara kotor dalam upaya memenangkan Pilkada Majalengka.

“Mari kita berkompetisi secara sehat, dengan adu program dan gagasan,” ujar dia.

(Yones)