Semarang, Beritainspiratif.com-PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk melakukan uji coba perdana pabrik terbaru “Cairan Obat Dalam” atau COD II di Kawasan Pabrik Sido Muncul, Ungaran, Semarang, Senin (23/04).
[caption id="attachment_8006" align="alignnone" width="300"] Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, tengah meninjau pabrik baru, Senin (23/4)[/caption]
Uji coba dilakukan tepat pukul 8 lewat 8 menit 8 detik oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.
Pabrik yang didirikan di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 ini merupakan pengembangan dari pabrik sebelumnya yang dibangun pada 2007 lalu.
Perluasan pabrik COD dilakukan seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat, sehingga membutuhkan ruang produksi yang lebih besar dengan dukungan teknologi modern.
Pabrik COD lama didesain sesuai dengan kapasitas produksi saat itu, yaitu 80 juta sachet/bulan dengan proses produksi bersifat sistem tertutup dan semi otomatis.
Sedangkan Pabrik COD II dapat menghasilkan 200 juta sachet/bulan dengan proses produksi full otomatic.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyampaikan tujuan dibangun pabrik baru ini adalah untuk meminimalisir kesalahan pada proses pembuatan produk jamu Sido Muncul.
[caption id="attachment_8007" align="alignnone" width="300"] Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat meninjau pabrik baru, Senin (23/4)[/caption]
"Teknologi yang digunakan lebih modern dan bahan yang akan dicampur sudah di-setting dalam program, sehingga zero accident,"
tegas Irwan Hidayat.
Irwan juga menambahkan produk pertama yang diuji coba di Pabrik COD II adalah Tolak Angin Cair.
Setelah berhasil, produk akan diuji stabilitas dan validasi. Pabrik ini dikhususkan untuk memproduksi jamu cair Sido Muncul, seperti Tolak Angin Cair, Tolak Linu, dan Madu Kembang Sido Muncul.
Pabrik COD II memiliki gudang bahan baku dan bahan jadi, ruang pengemasan primer hingga tersier, gudang bahan kemas, ruang pembuatan cairan obat dalam, ruang persiapan bahan baku, dan ruang alat-alat utility.
Ada pun konsep Pabrik COD II, sebagai berikut:
1. Proses produksi otomatis: Segala sesuatunya sudah diprogram oleh sistem komputer, sehingga akan menghilangkan faktor human error,
2. Proses produksi sistem tertutup: semua proses input dan output serta proses lainnya dilakukan secara tertutup.
Selain itu, setiap bahan yang masuk akan dipanaskan terlebih dahulu, sehingga kesterilan produk akan tetap terjaga.
3. Untuk menunjang proses otomatis dan tertutup ini, setiap alat-alat produksi dilengkapi dengan alat-alat ukur yang modern dan memiliki ketelitian yang dapat diandalkan, seperti : load cell (alat ukur timbangan), sensor temperatur, tekanan, volume, laju alir, dan sebagainya.
4. Produksi bertingkat: aliran proses berurutan dari atas ke bawah dengan gravitasi sehingga proses produksi menjadi efisien.
5. Ramah lingkungan dengan sistem pembersihan CIP dan SIP. (Dudy)