Jakarta, Beritainspiratif.com -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan bantuan Program Revitalisasi Pendidikan Kejuruan kepada 219 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pemberian bantuan tersebut sebagai wujud melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
"Bantuan tersebut dapat dipakai sebagai stimulan saja. Mohon SMK yang mendapat bantuan segera meningkatkan standarnya. Khususnya standar isi, proses, pengajar, dan kompetensi lulusan yang sesuai dengan cita-cita dibuatnya SMK," disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, di Jakarta, Rabu (25/04).
Muhadjir menyampaikan pentingnya visi seorang kepala sekolah untuk memajukan pendidikan di sekolahnya. Bantuan yang diberikan tidak akan banyak berarti jika tidak dibarengi dengan kemampuan mengembangkan kapasitas sekolah agar semakin sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Ia mengimbau agar SMK yang mendapatkan bantuan revitalisasi dapat didorong menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
"Yang 219 ini tolong dipercaya untuk menjadi BLUD. Karena kalau teaching factory ini tidak produksi dan menjadi inkubator bisnis percuma saja," ujar Muhadjir.
Arah revitalisasi SMK fokus pada kebutuhan industri (demand sight) agar SMK dapat menjawab tantangan dunia usaha dan dunia industri. Deputi III Kantor Staf Kepresidenan, Denni Puspa Purbasari mengapresiasi kinerja revitalisasi SMK yang dilakukan Kemendikbud.
"Seluruh elemen dari revitalisasi SMK dilakukan mulai dari need assestmentnsampai training guru, mengubah kurikulum agar disesuaikan dengan industri, dan rebranding dilakukan dengan baik," jelas Denni.
Denni menjelaskan perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo terhadap investasi pembangunan SDM tidak hanya diilakukan saat ini saja atau mendatang. Menurutnya, revitalisasi memerlukan proses yang tidak instan. "Saat ini memang kita fokus dengan beberapa SMK dulu. Membuat mereka menjadi contoh bagaimana revitalisasi dengan benar," jelasnya.
(Yones)
Sumber foto: Jilan Rifai, BKLM Kemendikbud