Bandung, Beritainspiratif.com-Penyakit arbovirus, merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus yang ditularkan oleh arthropoda, antara lain Dengue, Chikungunya, Zika, dan Japanese Encephalitis.
Menurut dr. Lia Faridah Divisi Parasitologi Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran UNPAD, Jumat (27/4) penyakit ini merupakan penyakit tropis endemik di dunia, termasuk di Indonesia.
Berbagai tindakan pencegahan telah dilakukan, namun sampai sekarang masih belum dapat diatasi dengan baik.
Berbagai perkembangan meliputi penelitian biomedis, layanan diagnostik, dan program pengendalian penyakit parasit yang lebih modern terus dilakukan untuk dapat mengatasi permasalahan akibat penyakit ini.
Divisi Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan WHO, Kemenkes RI, Dinkes Jawa Barat, Dinkes Bandung, Perhimpunan Pemberantasan Penyakit Parasitik Indonesia (P4I), Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani serta Univeritas Kristen Maranatha, mengadakan pertemuan yang dilakukan setiap 3 tahun bertajuk "2nd Bandung International Scientific Meeting on Parasitology and Tropical Disease", dengan tema Current Update on Arbovirus.
Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan komitmen dari berbagai pihak untuk mencegah maupun mengendalikan infeksi arbovirus.
Penelitian yang dilakukan secara terpadu dan multidisiplin tentunya akan bisa diaplikasikan untuk kepentingan masyarakat.
Salah satu kesepakatan yang penting adalah implementasi standar acuan untuk surveilans arbovirus di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya untuk Dengue.
Selama ini, Bandung telah menjadi kota percontohan untuk penelitian sistem surveilans dengue yang berkesinambungan dengan melibatkan pemerintah kota dan berbagai instansi di Kota Bandung.
Berbagai masalah telah diidentifikasi. Pada dasarnya solusi dari semua itu adalah semua pihak sepakat untuk melakukan sistem surveilans yang sudah terstandar.
Masalah dengue bukan hanya menjadi tugas bagi dinas kesehatan saja, tapi harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk keterlibatan masyarakat.
Dengan diberlakukan standar sistem surveilans, maka pencegahan penyakit dapat dilakukan secara optimal bukan hanya untuk dengue/arbovirus, tapi juga untuk penyakit lainnya.
Terkait hal itu digelar siaran Pers acara "2nd Bandung International Scientific Meeting on Parasitology and Tropical Disease" dengan tema Current Update on Arbovirus, yang menghadirkan Narasumber :
1. Dr. Med. Setiawan,dr. (FK Unpad)
2. dr. Anung Sugihantono, M.Kes (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Departemen Kesehatan RI)
3. Dr. Dodo Suhendar, MM. ( Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat)
4. Prof. Dr. Roger Frutos (Montpellier University, Perancis)
5. dr. Rosye Hadiani Apip, M.Kom. ( Dinas Kesehatan Kota Bandung)
6. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg. (Bappeda)
7. Prof. Dr. Indra Vythilingham (University Malaya, Malaysia)
8. Dr. Rajpal Singh Yadav (WHO Head Quarters)
9. Prof. Kozo Watanabe (Ehime University, Japan)
10. Prof. Sylvie Manguin (International Federation for Tropical Medicine)
11. Dr. Aneta Afelt (University of Warsaw)
12. Dr. Padet Siriyasatien (Chulalongkorn University, Thailand)
13. Michael Bangs, MSPH, PhD (International SOS, Public Health and Malaria Control) bertempat di Alumni Lounge FK Unpad, Gedung Rumah Sakit Pendidikan lt. 6. Jln. Prof. Eyckman no. 38. Bandung. (Dudy)